Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan dukungan untuk penyelenggaraan Pekan Special Olympic Nasional (Pesonas) 2022 melalui penyediaan vaksin hingga alat tes cepat COVID-19.

"Pada acara Pesonas nanti, Kemenkes akan menyiapkan tes usap Antigen untuk para atlet dan pendampingnya. Kami juga akan mendukung pemberian vaksinasi di daerah asal mereka sebelum keberangkatan ke Semarang," kata Budi Gunadi Sadikin melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan Menkes usai beraudiensi dengan pengurus Special Olympic Indonesia (Soina), selaku organisasi penyelenggara Pesonas pada 3-8 Juli 2022 di Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Pemerintah dukung Pesonas 2022 siap digelar Juli mendatang

Selain fasilitas vaksin dan tes usap, Kemenkes juga meminta tenaga kesehatan dari RS Karyadi, Semarang untuk bersiaga merawat peserta Pesonas bila ada yang sakit saat acara berlangsung.

Peserta yang membutuhkan perawatan dapat mengakses fasilitas yang tersedia di Politeknik Kesehatan dan Balai Pendidikan Kesehatan yang berlokasi di sekitar arena lomba.

“Ke depannya kami juga akan memikirkan bagaimana teman-teman disabilitas intelektual ini bisa hidup lebih baik. Hal ini sedang kami diskusikan dengan para pelaku yang memahami bagaimana caranya membantu mereka,” ujarnya.

Budi mengatakan harus ada pendekatan dan sosialisasi kepada keluarga sebagai dukungan sistem paling besar dalam kehidupan para penyandang disabilitas intelektual.

Menurutnya, Kemenkes akan melakukan riset genetik agar dapat mengatasi persoalan tingginya angka penyandang disabilitas intelektual tersebut.

Baca juga: NPC NTT manfaatkan Peparnas Papua promosikan talenta atlet pemula

“Saya kaget juga ada 2 persen penduduk atau 5,2 juta disabilitas intelektual di negeri kita. Cukup banyak. Siapa tahu kita bisa lakukan sesuatu, seperti identifikasi lebih dini atau pengobatan dengan teknologi yang baru,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Warsito Ellwein menjelaskan bahwa anak-anak disabilitas intelektual bukanlah anak-anak cacat. Secara fisik mereka sehat, namun memiliki kekurangan secara intelektual.

Kekurangan tersebut diimbangi dengan kelebihan lain, yaitu hati yang bersih, sehingga mereka tidak pernah menipu atau memiliki pikiran yang jahat, katanya menambahkan.

“Anak-anak bertalenta khusus ini seringkali dianggap beban, karena orang tua menjadi malu, sehingga mereka disimpan rapat-rapat di rumah. Orang tua yang memberi ruang yang luas, sehingga anaknya bisa bergerak, akhirnya mampu mengembangkan dirinya secara maksimal,” ujarnya.

Menurutnya, anak bertalenta khusus tidak perlu dikasihani supaya mereka bisa jadi subjek, bukan objek. Di Pesonas nanti, berbagai fasilitas dan kegiatan akan disiapkan, sehingga anak-anak bisa merasakan hidup yang aman, nyaman, guyup, rukun, dan bahagia.

Pesonas yang berlangsung untuk kali pertama itu merupakan pengembangan dari Pekan Olahraga Nasional (Pornas) yang telah diselenggarakan delapan kali oleh Special Olympics Indonesia (Soina) setiap empat tahun sekali.

Baca juga: NPC NTT targetkan tiga emas di Peparnas Papua

Pornas hanya menggelar pertandingan olahraga khusus, dalam Pesonas, selain 12 cabang olahraga, juga berlangsung kegiatan seni, budaya dan kegiatan penunjang bagi pengembangan insan bertalenta khusus, misalnya pengembangan minat pemuda serta jaringan keluarga.

Pornas pertama 1991 berlangsung di Istora Senayan. Atlet berprestasi dari kegiatan ini dikirim ke Special Olympics World Summer Games di Minnesota, USA. Sedangkan Pesonas 2022 merupakan bagian dari pembentukan kontingen Indonesia menuju Special Olympics World Summer Games 2023 di Berlin, Jerman.

Tema Pesonas 2022 adalah "Akulah Bintang" dengan mengusung suasana yang aman, nyaman, guyub, rukun dan bahagia. Untuk bisa mewujudkan hal itu diperlukan dukungan dan keterlibatan berbagai pihak mulai dari keluarga, pelatih, pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022