Timika (ANTARA) - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan terdiri atas personel SAR Timika, Polres Mimika, Emergency Response Grup/ERG PT Freeport Indonesia dibantu keluarga korban pada Rabu siang menemukan Egiono Fautngil, pendulang emas tradisional yang hanyut terseret arus banjir di Mile 28, Timika pada Selasa (18/4) malam.

Kasubsie Operasi Kantor SAR Timika Syahril di Timika, Rabu, mengatakan lokasi korban ditemukan tak jauh dari lokasi istrinya yakni Brenda Wenehen ditemukan pada Selasa (19/4) siang  di sekitar Mile 24, dalam kondisi sudah meninggal dunia

"Tim SAR gabungan bersama masyarakat yang ikut bergabung melakukan pencarian dengan berjalan kaki di daratan pinggir sungai menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia di sekitar Mile 24. Jenazah korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD Mimika untuk kemudian diserahkan ke pihak keluarga," kata Syahril.

Pencarian terhadap korban dilakukan sejak Selasa (19/4) pagi hingga petang dan upaya pencarian kembali dilanjutkan pada Rabu pagi.

Tim SAR Timika mengerahkan dua unit perahu karet untuk mencari keberadaan korban, namun hingga Selasa (19/4) petang tidak membuahkan hasil.

Korban diketahui terseret arus banjir bersama istrinya, Brenda Wenehen, berusia 18 tahun pada Senin (18/4) malam sekitar pukul 20:00 WIT.

Pasangan suami istri itu nekad menyeberang sungai di Mile 28 untuk pulang ke Timika setelah berhari-hari mendulang butiran emas di lokasi pengendapan tailing PT Freeport Indonesia itu.

Namun nahas, saat berada di tengah sungai, keduanya hanyut terseret arus banjir.

Baca juga: SAR Timika ingatkan pendulang emas Kali Kabur potensi sambaran petir

Baca juga: Tim SAR Timika evakuasi jenazah pendulang terseret arus sungai

Baca juga: KKSS imbau pendulang di area Freeport segera turun ke Timika

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022