Jakarta (ANTARA) - Sineas Ernest Prakasa mengungkapkan bahwa pembuatan premis awal dari film "Gara Gara Warisan" terinspirasi dari isu yang sempat terjadi di keluarganya.

"Kalau kami mencari (cerita) drama keluarga itu pasti isu-isu yang dicari, isu yang dekat (dengan penonton). Salah satu isu yang dekat, di keluarga gue juga pernah adalah isu warisan," ungkap Ernest saat dijumpai di Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (19/4).

"Misalnya seperti ketika kakek gue meninggal, terus mewariskan sebuah rumah yang akan dibagi rata ke anak-anaknya," lanjut Ernest.

Baca juga: Debut pertama jadi sutradara, Muhadkly Acho akui sempat merasa mual

Baca juga: Ge Pamungkas sulit perankan pecandu narkoba di "Gara Gara Warisan"


Meskipun tidak menceritakan secara detail mengenai kondisi keluarganya pada saat itu, namun Ernest mengaku bahwa sempat terjadi perselisihan di tengah keluarganya hanya karena warisan peninggalan kakeknya.

"Terus di situ terjadi perselisihan. Misalnya ada anak yang bilang 'Sudah, rumahnya diamkan saja. Jangan dijual. Nanti nilainya nambah'. Tapi ada juga yang bilang 'Enggak bisa. Gue butuh duitnya. Jual sekarang'," jelas Ernest.

Menurutnya, kejadian seperti itu pasti akan terjadi di setiap keluarga dengan kondisi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, Ernest pun lalu mendiskusikan premis tentang warisan kepada Muhadkly Acho untuk dikembangkan menjadi skenario film "Gara Gara Warisan".

Baca juga: Alasan Ernest Prakasa pilih Muhadkly sutradarai "Gara Gara Warisan"

Baca juga: "Teka-Teki Tika", sajian drama keluarga berbalut misteri

Baca juga: Sheila Dara tetap lakoni peran di "Teka-Teki Tika" usai patah tulang

 

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022