Jakarta (ANTARA) - Perusahaan pembiayaan berbasis teknologi Home Credit Indonesia optimistis aktivitas konsumsi masyarakat semakin menggeliat pada Ramadhan tahun ini.

"Pemulihan ekonomi yang dipicu oleh menurunnya kasus COVID-19 sekaligus meningkatnya vaksinasi terlihat dari geliat aktivitas masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup," kata Direktur Utama Home Credit Animesh Narang lewat keterangan di Jakarta, Rabu.

Salah satu indikasinya, menurut dia, adalah optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi yang tetap terjaga yang ditunjukkan oleh Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 114,6 pada triwulan I 2022, lebih tinggi daripada IKK pada triwulan I 2021 sebesar 88, berdasarkan survei Konsumen Bank Indonesia pada Maret 2021 dan Maret 2022.

Home Credit sendiri mengalami tren pertumbuhan yang positif di mana pada kuartal I 2022 perseroan berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,69 triliun, tumbuh 10 persen dibandingkan dengan Rp1,54 triliun pada kuartal I 2021.

"Pencapaian tersebut tentu diiringi dengan komitmen kami untuk dapat menyalurkan pembiayaan dengan mudah, transparan, dan sesuai dengan kebutuhan serta kapasitas pelanggan kami," ujar Animesh.

Animesh juga menerangkan bahwa kuatnya kinerja keuangan Home Credit pada kuartal I 2022 tersebut melanjutkan kinerja pembiayaan yang bertumbuh dan sehat pada 2021 dimana perusahaan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp6,5 triliun atau meningkat sebesar 5 persen dibandingkan dengan Rp6,2 triliun pada 2020.

Home Credit sendiri telah melayani lebih dari 5,5 juta pelanggan per akhir Maret 2022, di mana pembiayaan paling besar disalurkan oleh Home Credit adalah untuk pembiayaan mobile phone atau smartphone dengan komposisi sebesar 63 persen dari total kontrak pembiayaan barang, sisanya diikuti oleh pembiayaan untuk berbagai komoditas lainnya seperti furnitur, televisi, fesyen, kulkas, aksesoris mobil dan sebagainya.

Selain pembiayaan barang tersebut, Home Credit turut mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui penyaluran pembiayaan modal kerja bagi para pelanggan eksisting yang nilainya mencapai Rp411 miliar sepanjang kuartal I 2022 atau meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan dengan Rp88 miliar pada kuartal I 2021.

Staf Ahli Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (HIPPINDO) Yongky Susilo mengatakan, situasi bisnis saat ini sudah menunjukkan perbaikan yang signifikan, bahkan mulai mengarah ke situasi sebelum pandemi COVID-19.

Aktivitas bisnis offline seperti di pusat-pusat perbelanjaan yang sempat turun drastis pada dua tahun pertama pandemi, kini mulai memperlihatkan berbagai tanda pre-pandemic normalcy.

"Perbaikan tersebut cenderung semakin terakselerasi pada Ramadan 2022 dimana masyarakat biasanya akan meningkatkan konsumsinya, yang turut didorong oleh pemberian Tunjangan Hari Raya. Pertumbuhan ekonomi kuartalan umumnya akan mencapai puncak pada kuartal 2 karena adanya Ramadan dan Lebaran," ujar Yongky.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022