Persoalan yang saat ini terjadi adalah tidak bertemunya antara supply dengan demand. Jadi pemerintah tidak tahu apa yang bisa dihasilkan oleh UMKM, dan UMKM tidak tahu apa yang dibutuhkan pemerintah
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba mengatakan adanya business matching tahap II guna mempertemukan antara demand (permintaan) dari pemerintah serta supply (pasokan) dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Persoalan yang saat ini terjadi adalah tidak bertemunya antara supply dengan demand. Jadi pemerintah tidak tahu apa yang bisa dihasilkan oleh UMKM, dan UMKM tidak tahu apa yang dibutuhkan pemerintah,” ungkap dia di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, Rabu.

Saat ini, Hanung menyatakan bahwa tugas utama yang harus dilakukan ialah mempercepat realisasi nilai komitmen belanja Produk Dalam Negeri (PDN) yang lebih dari Rp500 triliun.

Karena itu, diharapkan business matching tahap II akan meningkatkan nilai transaksi pembelian PDN sehingga selisih antara supply dan demand tertutupi.

Selain adanya business matching, pihaknya juga menyediakan coaching clinic untuk membantu penyedia barang dan jasa menyelesaikan berbagai persoalan.

Misalnya, lanjut dia, terdapat masalah perihal Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) seperti kesulitan membuat halaman khusus e-Katalog lokal.

“Kemudian, kepada pelaku usaha dalam coaching clinic kita bantu masuk e-Katalog, (urusan) sertifikasi-sertifikasi, dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri),” ucap Hanung.

Direktur Pelaksanaan Anggaran Kementerian Keuangan Tri Budhianto menyatakan potensi belanja PDN sebesar Rp357,8 triliun dari total anggaran pendapatan belanja negara (APBN) senilai Rp2.714 triliun.

“Sementara untuk potensi belanja PDN dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dari total anggaran Rp1.193 triliun ialah sebesar Rp389,24 triliun,” kata Tri.

Untuk diketahui, kegiatan business matching tahap II berlangsung dari 11-23 April 2022 yang akan dilanjutkan pada puncak acara di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada 22-23 April 2022 mendatang.

Hari ini, diadakan pameran produk jasa teknik dan 17 sub sektor produk industri kreatif lainnya pada 20-21 April 2022.

Baca juga: Teten optimis nilai komitmen PDN temu bisnis II Rp500 triliun lebih
Baca juga: Menkominfo dorong BUMN dan swasta gunakan produk dalam negeri
Baca juga: Teten: Pelaku UMKM harus manfaatkan "Business Matching" tahap II

 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022