... tidak ingin menjadi oposisi brutal yang tidak menggunakan akal sehat, yang penting asal beda, bukan seperti itu...
Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan, partai politik yang dia pimpin itu bukan partai oposisi yang brutal tanpa mengedepankan akal sehat, melainkan partai politik yang selalu menyuarakan kritik membangun.

"Kami tidak ingin menjadi oposisi brutal yang tidak menggunakan akal sehat, yang penting asal beda, bukan seperti itu," kata dia, di Banda Aceh, Aceh, Rabu.

Baca juga: Survei CISA: Elektabilitas Demokrat bayangi PDIP di posisi pertama

Ia menyampaikan, secara de facto dan de jure saat ini Partai Demokrat memang berada di luar pemerintahan nasional dan dia merasa situasi demikian merupakan peran mulia.

Karena, kata dia, jika politik dan demokrasi di Indonesia seragam semua, maka tidak ada kekuatan di luar sehingga demokrasi di negara ini tidak hidup. "Demokrasi sehat bisa tumbuh, berkembang kalau ada proses check and balance (saling mengontrol). Demokrat sedang memainkan peranan itu," ujarnya.

Baca juga: PAN, PKS dan Partai Demokrat dinilai bisa efektif jadi oposisi

Ia menuturkan, dalam posisi sebagai partai oposisi seperti ini ternyata juga banyak kalangan masyarakat yang mengapresiasinya. Sehingga Demokrat bisa berdiri di depan untuk lantang menyampaikan masukan positif.

Ia menegaskan, Partai Demokrat akan selalu mengedepankan kritik yang membangun sesuai fakta serta berdasarkan permasalahan sebenarnya yang dihadapi rakyat. "Kami tidak ingin ditertawakan sejarah, kami hanya ingin menyampaikan fakta sebenarnya, jika ada yang perlu dikritisi ya kita kritisi," katanya.

Baca juga: Pengamat: Dua partai oposisi efektif mengontrol pemerintah

Meski menjadi partai yang berada di luar pemerintahan, kata dia, Partai Demokrat juga menginginkan pemerintah saat ini sukses dalam menjalankan amanahnya. "Karena kesuksesan itu dapat membuat masyarakat Indonesia senang dan sejahtera. Ada harapan perubahan dan perbaikan," kata dia. 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022