Jakarta (ANTARA) - Promotor tinju profesional Martin Daniel membuka jalan bagi petinju Indonesia untuk bisa meraih gelar juara internasional dengan menggelar kejuaraan Bali Big Fight XIX di Canggu, Bali, pada 14 Mei.

Dalam ajang tersebut, Martin Daniel yang bertindak sebagai penyelenggara akan menyuguhkan dua partai internasional bergengsi antara Jufri Kakauhe (Navas Boxing Camp Manado) melawan Taweechai Juntarasuk (Thailand) untuk memperebutkan sabuk juara WBA Asia South yang lowong di kelas bulu (57,1 kg) dalam 10 ronde.
 
Sementara laga internasional lainnya adalah Aser Kewas Tuama (Navas Boxing Camp Manado) berhadapan dengan Nanthanon Thongchai (Thailand) untuk memperebutkan sabuk juara WBC Asia Silver yang lowong di kelas terbang (50,8 kg) juga bergulir 10 ronde.
 
Selain itu juga akan digelar partai tambahan yang melibatkan para petinju di bawah sasana Navas Boxing Camp Manado lainnya milik Martin Daniel, di antaranya Orlado Limahelu, Alfrits Kakauhe, dan Larry Siwu.
 
Martin Daniel mengatakan persiapan pertandingan sudah memasuki fase akhir, termasuk menyiapkan draft kontrak sekaligus pembayaran dan juga perizinan agar event Bali Big Fight XIX nanti berjalan dengan lancar.
 
"Persiapan untuk Bali Big Fight XIX 14 Mei mendatang sudah hampir rampung. Seperti yang anda lihat mereka telah melakukan latih tanding dan ini sudah kesekian kalinya mereka mendapatkan lawan sparring dan nantinya akan ada beberapa kali lagi sampai ke hari H nya," kata Daniel dalam keterangan resmi, Rabu.

Baca juga: Indonesia ajukan diri jadi tuan rumah kualifikasi tinju Olimpiade 2024
 
Daniel terus mengawasi dan mematangkan persiapan para petinju yang akan bertanding nanti. Dia berharap petinju Indonesia meraih hasil yang maksimal, sehingga para bisa memenangi kejuaraan WBA dan WBC Asia.
 
"Dengan persiapan yang sangat matang dan saya lihat langsung sendiri, tentu saya percaya diri untuk melaksanakan kegiatan ini, karena persiapan petinju-petinju yang nantinya membawa nama Merah Putih berkibar sudah maksimal dan mereka berlatih keras secara spartan, jadi kami yakin para petinju Indonesia nanti bisa menaklukan lawannya," ujar Martin Daniel menambahkan.
 
Pria berpostur tinggi tegap asal Kawanua tersebut juga menilai dari hasil sparring yang telah dilakukan selama ini ada banyak peningkatan baik dari fisik, teknik dan naluri bertarung di atas ring, namun ia berharap secara khusus untuk Jufri Kakauhe dan Aser Kewas tidak memandang remeh para petinju Thailand yang juga dikenal ganas dan tahan pukulan tersebut.
 
"Saya harap keduanya jangan lengah pada pertandingan nanti, khususnya untuk Jufri, mengingat lawannya juga bukan sembarangan, saya kira ini test case sesungguhnya untuk Jufri apakah dia berhasil menyabet gelar tersebut agar dia kedepan bisa berkarir lebih mulus lagi, hal yang sama juga untuk Aser," katanya.

"Harapan saya masyarakat luas khususnya insan tinju yang ada di Bali bisa hadir menyemangati para petinju Indonesia yang bertanding tentunya dengan menjalankan protokoler yang ketat. Karena ini pertandingan yang cukup bergengsi dan kita akan melihat bagaimana petinju kita jika sudah bisa memenangi pertandingan ini, nantinya apakah bisa berbicara banyak di level yang lebih tinggi lagi," ujar Martin Daniel.
 
Dia juga bangga melihat olahraga tinju sudah banyak menyedot perhatian masyarakat Indonesia yang cukup luas dari berbagai golongan. Mulai dari pertandingan eksibisi artis yang pernah digelar beberapa waktu lalu.
 
"Tinju merupakan paket olahraga yang lengkap. Ada unsur sport, hiburan entertainment dan respek. Di atas ring kedua petinju beradu pukul saling mengalahkan. Namun saat pertandingan berakhir, yang menang pasti memberikan respek yang lebih terhadap lawannya," pungkasnya.

Baca juga: Petinju Hebi Marapu kejar gelar internasional usai menang di Swiss
Baca juga: Pertina menyayangkan pengurangan jumlah petinju pada SEA Games Hanoi

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022