Jakarta (ANTARA) - Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti mengingatkan bahwa ketersediaan dan aksesibilitas ke vaksin COVID-19 akan memainkan peran penting dalam pemulihan kesehatan global.

“Banyak negara berkembang belum mampu memvaksinasi sebagian besar penduduknya. Kami percaya bahwa diskusi tentang kebijakan yang terkait dengan akses, distribusi, dan ketersediaan akan sangat bermanfaat dengan fokus utama pada kesetaraan vaksin,” kata Bharti dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Kamis. 

India selalu mendukung pemerataan dan pemerataan distribusi vaksin. Ada kesenjangan besar dalam distribusi dan ketersediaan vaksin di antara negara-negara, ujar dia. 

Sebagai 'Apotek Dunia', lanjut dia, India terus memainkan peran untuk memperkuat upaya internasional untuk memerangi pandemi dan membantu negara-negara berkembang, dengan menekankan kesetaraan vaksin dan akses yang adil.

“Untuk melakukan bagiannya dalam memastikan pemulihan global yang lebih kuat dan adil, India telah memasok lebih dari 170 juta dosis ke 98 negara hingga akhir Maret 2022. Pasokan vaksin ini mencakup hibah, komersial, dan inisiatif COVAX,” kata Bharti.

India akan memproduksi lima miliar dosis vaksin tahun ini untuk memperkuat upaya internasional memerangi pandemi dan membantu negara berkembang.

Ekonomi Digital

Dubes Bharti juga berbicara tentang transformasi digital. Dia mengatakan ekonomi digital berkontribusi signifikan terhadap PDB dunia.

Dengan kontribusi 15,5 persen terhadap PDB dunia, ekonomi digital berpotensi mendukung pemulihan ekonomi global, ujarnya.

Dia melihat cakupan transformasi digital sangat luas dan menjadi semakin penting pada masa pandemi saat ini.

“Transformasi digital memiliki potensi yang sangat besar di bidang memerangi kejahatan keuangan, memerangi pencucian uang dan memastikan inklusi keuangan bagi kelompok masyarakat yang rentan dan kurang terlayani seperti perempuan, pemuda, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terkena dampak pandemi secara tidak proporsional,” kata dia.

Bharti mengatakan India prihatin atas berbagai masalah digital yang muncul di semua negara maju dan berkembang.

“Perekonomian dunia telah mengambil lompatan menuju transformasi dan inovasi digital. Dalam skenario ini, sangat penting bahwa beberapa masalah akan muncul, seperti pelebaran kesenjangan keterampilan digital, kesenjangan digital di berbagai lapisan masyarakat, dan kejahatan keuangan digital,” kata dia.

Pemerintah dan sektor swasta di seluruh dunia, kata Bharti, dapat bersatu untuk memperkuat infrastruktur untuk memerangi kejahatan keuangan seperti pendanaan teror dan pencucian uang.


Baca juga: India kembangkan vaksin khusus varian Omicron

Baca juga: India mulai berikan vaksin 'booster' COVID-19



 

Wakil presiden India terkonfirmasi positif COVID-19

 

 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022