Jika perang terus terjadi, dampak ekonomi akan dirasakan semua negara, terutama negara berkembang dan least developed countries (negara kurang berkembang)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean Yves Le Drian untuk membahas berb​agai isu bilateral dan global, antara lain tentang kerja sama energi, produksi vaksin, dan G20.

Pertemuan bilateral antara Menlu RI dan Menlu Prancis itu berlangsung di Paris pada Rabu (20/4), menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari pembicaraan per telepon antara Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 22 Maret 2022.

Terkait kerja sama bilateral, kedua Menlu sepakat mengenai pentingnya peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Prancis di bidang energi.



Baca juga: Menlu: Indonesia konsisten minta perang di Ukraina dihentikan

Untuk itu, Menlu Prancis menyampaikan rencana pengiriman satu tim teknis Prancis untuk berkunjung ke Jakarta guna membahas kerja sama energi secara lebih detail.

Selain itu, kedua Menlu juga membahas secara mendalam tentang situasi di Ukraina dan soal G20.

Menlu Retno secara konsisten menekankan pentingnya perang di Ukraina segera dihentikan dan perdamaian dapat terwujud melalui negosiasi. Kedua Menlu juga membahas dampak ekonomi dari perang di Ukraina, terutama kenaikan harga energi dan pangan.

"Jika perang terus terjadi, dampak ekonomi akan dirasakan semua negara, terutama negara berkembang dan least developed countries (negara kurang berkembang)," ujar Menlu Retno.

Saat ini, Prancis memegang peran sebagai Presiden Uni Eropa dan Indonesia sebagai Ketua G20. Dengan peran khusus ini, kedua pihak sepakat untuk terus meningkatkan komunikasi dan konsultasi terkait berbagai isu penting dunia.

Baca juga: Pada Menlu Rusia, Menlu RI sampaikan posisi Indonesia terkait Ukraina

Mengenai presidensi G20, Menlu Perancis kembali menekankan dukungannya terhadap presidensi Indonesia serta prioritas-prioritas kerja yang dimajukan Indonesia.

Indonesia dan Prancis telah menjadi mitra strategis sejak 2011.

Pada Oktober 2021, Menlu Retno dan Menlu Le Drian telah menandatangani Rencana Aksi 2022-2027 untuk mewujudkan kemitraan strategis kedua negara yang mencakup berbagai bidang kerja sama termasuk politik, pertahanan dan keamanan, ekonomi, kesehatan, serta energi.


Baca juga: Ukraina ingin berunding dengan Rusia di Mariupol

Baca juga: Rusia sukses uji coba rudal strategis Sarmat

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022