Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Dira Sugandi yang kini dikenal sebagai DIRA menyebutkan beberapa sosok Kartini di bidang musik.

Bagi pelantun "Satu Cinta", Ibu Soed merupakan sosok Kartini. Karyanya sangat berjasa bagi anak-anak Indonesia.

Baca juga: Dira Sugandi nyanyikan ulang lagu "Satu Cinta"

"Dia benar-benar berjasa banget karena menciptakan lagu anak-anak yang kita butuh sampai sekarang, di saat anak-anak saat ini tidak lagi menyanyikan lagu anak-anak berbahasa Indonesia," ujar DIRA saat berbincang dengan ANTARA pada Kamis.

Untuk Kartini masa kini, nama Eva Celia dan Nadin Amizah juga disebutkan oleh DIRA. Meski umurnya berbeda jauh di bawah DIRA, namun keduanya memberi inspirasi dalam bermusik.

"Banyak yang usianya di bawah aku tapi aku salut sama mereka, mereka bisa memberikan impact pada sekitarnya bukan cuma buat yang seumuran aja tapi juga ke aku yang lebih tua. Banyak sih sebenarnya Kartini buat aku di musik," katanya.

Sementara itu, DIRA berpendapat bahwa perempuan belum mendapat ruang maksimal di industri musik. Misalnya saja, posisi produser, arranger musik, sound engineer perempuan masih cukup jarang.

"Aku ingin melihat lebih banyak lagi perempuan yang bekerja di belakang layar seperti produser, ada tapi belum terlalu banyak, arranger, sound engineer, music video director," ujar DIRA.

"Mungkin masih banyaknya penyanyi, musisi, pencipta lagu tapi yang lain-lainnya masih perlu diisi lagi," lanjutnya.

DIRA juga memandang bahwa perempuan di dunia hiburan masih dilihat berdasarkan penampilan bukan bakat yang dimiliki. Penyanyi perempuan dituntut untuk selalu berpenampilan menarik dan cantik.

"Masih dituntut untuk tampil cantik, sensasional. Cuma ya kayaknya tapi sekarang udah banyak platform yang memberi edukasi khususnya kepada laki-laki dan kepada perempuan itu sendiri," kata DIRA.


Baca juga: Sandiaga Uno sebut Dira Sugandi sebagai talenta kelas dunia

Baca juga: Dira Sugandi rilis "Back In Time", ubah nama panggung

Baca juga: Lama tak main film, Dira Sugandi bahagia kembali ke layar lebar

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022