Denpasar (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Bali Denpasar mengapresiasi kepesertaan 1.101 kolektor daur ulang sampah plastik di Pulau Dewata yang tergabung dalam wadah organisasi "Plastic Bank Indonesia".

"Para kolektor Plastic Bank Indonesia telah menjadi peserta aktif BPJAMSOSTEK dengan mengikuti program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)," kata Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Bali Denpasar Opik Taufik di Denpasar, Kamis.

Opik menambahkan, perlindungan bagi tenaga kerja dari risiko sosial ekonomi ini penting karena musibah bisa terjadi kapan saja. Apalagi untuk pekerja sektor informal.

Terlebih, katanya, berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, wajib hukumnya bagi setiap pemberi kerja maupun perorangan mendaftarkan diri dalam program BPJAMSOSTEK.

Ia menjelaskan ada empat program yang dimiliki BPJAMSOSTEK, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP).

"Dilihat dari risiko pekerjaan, semua pekerjaan mempunyai risiko yang cukup besar, karena harus berjuang di kantor atau di jalan, demi mencari nafkah untuk keluarganya, baik pagi siang maupun malam hari," ujarnya.

Menurut Opik, dengan menjadi peserta BPJAMSOSTEK, peserta bisa memperoleh manfaat yang besar, baik itu pekerja di sektor formal maupun informal. "Apalagi dengan adanya peningkatan manfaat program berdasar PP Nomor 82 Tahun 2019," ujarnya.

Asis Wijayanto, salah satu kolektor Plastic Bank Indonesia di Tabanan, Bali, mengatakan dengan mengumpulkan sampah plastik dan menukarkannya di mitra Plastic Bank Indonesia, maka ia turut berkontribusi untuk mencegah pencemaran sampah plastik di laut.

"Selain itu bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga. Anak saya juga menerima tablet android gratis dan perlengkapan sekolah untuk mendukung kegiatan belajarnya," ucapnya.

Country Manager Plastic Bank Indonesia Paola Cortese mengatakan upaya yang dilakukan, selain menangani dampak pada lingkungan, juga turut mengurangi kemiskinan di kalangan kolektor sampah plastik informal.

Mitra strategis, seperti GoPay Indonesia, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, kata dia, juga turut mendukung upaya pengumpulan sampah plastik.

"Di samping itu meningkatkan kesejahteraan komunitas kolektor kami melalui tabungan e-wallet, asuransi kesehatan dan asuransi ketenagakerjaan," kata Paola.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022