Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti mengatakan kehadiran para pemimpin perempuan di perguruan tinggi (PT) membawa perubahan di dunia pendidikan tinggi.

“Kehadiran pemimpin perempuan di perguruan tinggi membawa perubahan di pendidikan tinggi, serta berkontribusi pada pembangunan,” ujar Suharti pada webinar “Hari Kartini : Peran Perempuan dalam Kepemimpinan di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ)”, yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan saat ini tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia masih rendah dibandingkan negara maju, yang mana hanya 53 persen. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan angkatan kerja laki-laki.

Baca juga: Perempuan semakin berkontribusi pada pembangunan

Menurut dia, hal itu dikarenakan masyarakat Indonesia menganggap laki-laki sebagai pencari nafkah, sehingga tuntutan perempuan untuk bekerja itu kecil.

Suharti berharap semakin banyak perempuan di Tanah Air yang masuk dalam angkatan kerja serta berkontribusi pada pembangunan. Pihaknya mengapresiasi PNJ yang mana sebanyak sembilan pemimpin di kampus tersebut adalah perempuan.

Wakil Direktur Bidang Akademik PNJ, Nunung Martina, mengatakan pemimpin perempuan harus dapat bekerja sama untuk dapat mencapai tujuan bersama.

“Dalam kepemimpinan di PNJ, perempuan harus mempunyai kapasitas, kapabilitas dan tanggung jawab untuk mewujudkan visi dan misi PNJ tanpa menghilangkan kodrat sebagai perempuan,” kata Nunung.

Tugas tersebut tidak mudah, namun bisa dibuktikan dengan banyaknya pemimpin perempuan di kampus itu. PNJ merupakan salah satu kampus yang mencetak hadirnya para perempuan untuk mengambil peran sehingga memberikan kesempatan yang besar bagi perempuan untuk berkembang dalam karier dan pendidikan.

“Itu menandakan bahwa perempuan memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin,” cetus Nunung.***3***

Baca juga: Polwan di Medan bagikan takjil dengan mengenakan kebaya

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022