Jakarta (ANTARA) - Perusahaan induk jaringan brand kesehatan dan kecantikan Watsons, AS Watson (ASW) dalam perayaan ulang tahun yang ke-180 meluncurkan "Greener Stores Global Framework" untuk mempercepat transformasi ritel menuju gerai yang ramah lingkungan dan lebih berkelanjutan.

ASW Greener Stores Global Framework bertujuan membentuk dan menginspirasi bisnis serta membangun budaya maupun perilaku keberlanjutan yang lebih kuat dalam mengoperasikan gerai bisnis mereka.

Baca juga: Watsons Indonesia-Good Doctor bermitra naikkan akses produk kesehatan

"A.S. Watson Greener Stores Global Framework menunjukkan komitmen mendalam kami untuk mempercepat perkembangan keberlanjutan dan bergerak menuju masa depan yang lebih sustainable," kata Malina Ngai, Group Chief Operating Officer A.S. Watson Group, dan CEO A.S. Watson (Asia dan Eropa) dalam siaran pers, Jumat.

"Ini adalah visi kami untuk membuat setiap gerai menjadi gerai yang lebih hijau dengan dampak lingkungan yang lebih rendah sepanjang siklus hidupnya," kata Malina Ngai.

Malina menambahkan, kunci Greener Stores Global Framework adalah upaya untuk menginspirasi budaya berkelanjutan sehari-hari, melibatkan pelanggan dalam memilih produk dan gaya hidup yang lebih sustainable, mempercepat efisiensi energi dan energi terbarukan, meningkatkan penggunaan bahan yang bertanggung jawab dan pengalihan limbah.

Saat ini AS Watson mengoperasikan lebih dari 16.400 gerai di bawah 12 merek ritel di 29 pasar. Mereka merupakan salah satu peritel dengan pertumbuhan cepat yang mampu membuka lebih dari 1.000 gerai dalam setahun, bahkan selama dua tahun pandemi COVID-19 mereka telah membuka 1.600 gerai baru.

Baca juga: Watsons gelar rangkaian program ajak wanita lebih percaya diri

Superdrug Peterborough
 
AS Watson (ASW) meluncurkan "Greener Stores Global Framework". (ANTARA/HO)


Green store pertama AS Watson adalah Superdrug di Peterborough Inggris. Gerai itu memiliki papan nama yang sepenuhnya dapat didaur ulang karena terbuat dari benang daur ulang dan botol plastik. Ubin langit-langitnya terbuat dari bio-soluble mineral wool, tanah liat dan starch yang 100 persen dapat didaur ulang.

Gerai itu memperkenalkan beberapa fitur keberlanjutan antara lain sistem pendingin udara dengan tingkat efisiensi AAA, target pengelolaan sampah 5 persen ke tempat pemrosesan akhir, dan menggunakan lampu hemat energi untuk menghasilkan penghematan listrik sebesar 37 persen.

Hasilnya, gerai tersebut berhasil menghemat 5.800 KWh energi per tahun yang setara dengan pengurangan tahunan sebesar 1,200 kg CO2.

"Ini termasuk peningkatan penggunaan bahan yang dapat didaur ulang, mencari cara untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi limbah, menghemat air, hingga cara pembuangan akhir," kata dia.


Baca juga: Naturals by Watsons hadirkan skincare berkonsep "clean beauty"

Membentuk budaya sustainable

AS Watson secara aktif mengurangi environmental footprint pada produk-produknya melalui pemilihan bahan dan kemasan yang lebih baik. Sejak 2014, mereka melarang penggunaan mikroplastik dalam produk kosmetik atau produk perawatan pribadi. Larangan itu diperluas ke semua produk konsumen yang dijual ke semua toko pada tahun 2020.

AS Watson juga bekerja sama dengan pemasok globalnya, termasuk Procter & Gamble, L'Oréal, Shiseido, Beiersdorf, GlaxoSmithKline, Johnson & Johnson, Kao, Reckitt dan Unilever, untuk menawarkan produk sustainable untuk di gerai offline dan online di Asia.

Di Eropa, Superdrug menjadi pengecer Inggris pertama yang menyediakan solusi bagi pelanggan untuk mendaur ulang kemasan blister obat kosong di lebih dari 200 apotek. Berkat inisiatif daur ulang “Little Packs, Big Impact”, lebih dari 4,8 juta kemasan blister telah didaur ulang dengan berat lebih dari 10.000 kg.

Sedangkan The Perfume Shop, untuk setiap botol parfum yang didaur ulang, pelanggan menyumbangkan biaya penanaman satu pohon dengan target menanam 1 juta pohon pada tahun 2030.

Di Asia, Watsons telah meluncurkan program daur ulang di mana lebih dari 1 juta wadah plastik telah dikumpulkan dan dialihkan dari tempat pembuangan sampah untuk diproses ulang.

Di Indonesia, Watsons melanjutkan program daur ulang kemasan plastik dengan menyediakan 58 recycling box yang merambah wilayah luar Jabodetabek, bekerja sama dengan Garnier, Bioderma, Love Beauty & Planet, Emina, Avoskin dan Naturals by Watsons.

Setiap kemasan sampah plastik yang dikumpulkan, pelanggan yang terdaftar sebagai member Watsons berhak mendapatkan voucher reward untuk berbelanja produk dari brand yang perpartisipasi dalam program Go Green.

"Program Greener Stores Global Framework di A.S. Watson hanyalah awal dari perjalanan kami yang lebih hijau bersama dengan pelanggan karena kami terus meluncurkan inisiatif untuk membuat toko kami di seluruh dunia lebih sustainable," kata Mallina Ngai.


Baca juga: Cara Watsons sambut Harbolnas 11.11

Baca juga: Watsons dorong pola hidup sehat dengan "Get Active Challenge"

Baca juga: Grab gandeng Watsons untuk belanja di GrabMart

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022