Beijing (ANTARA) - Saham-saham Asia merosot pada perdagangan Jumat pagi, karena investor khawatir tentang prospek kenaikan suku bunga yang semakin agresif untuk Amerika Serikat serta dampak ekonomi global dari penguncian di China.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,1 persen pada perdagangan pagi, penurunan paling tajam dalam enam minggu.

Menarik indeks MSCI lebih rendah adalah kerugian 1,6 persen untuk indeks Australia yang kaya sumber daya, penurunan 1,1 persen pada saham Hong Kong,penurunan 0,3 persen saham unggulan di China daratan dan Nikkei Jepang kehilangan sekitar 2,0 persen.

Semalam, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan kenaikan suku bunga setengah poin akan "di atas meja" ketika Fed bertemu pada Mei, menambahkan akan tepat untuk "bergerak sedikit lebih cepat."

Pernyataannya secara efektif mengkonfirmasi ekspektasi pasar tentang kenaikan suku bunga setengah poin lagi dari Fed bulan depan, dan Nomura sekarang memperkirakan kenaikan 75 basis poin pada pertemuan Juni dan Juli, yang akan menjadi yang terbesar sejak 1994.

Obligasi pemerintah AS terus dijual pada Jumat, dengan imbal hasil pada obligasi pemerintah lima tahun naik menjadi 3,04 persen, tertinggi sejak akhir 2018. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun berada di 2,9483 persen, naik dari penutupan sebelumnya 2,9076 persen dan tidak terlalu jauh dari 2,9810 persen - tertinggi 40 bulan yang ditandai pada Rabu (20/4/2022).

Imbal hasil dua tahun, yang mencerminkan ekspektasi pedagang terhadap suku bunga dana Fed yang lebih tinggi, menyentuh 2,7408 persen, naik dari penutupan 2,6739 persen pada hari sebelumnya.

Di tempat lain, pasar masih belum pulih dari komentar pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) bahwa bank sentral mungkin mulai menaikkan suku bunga zona euro pada awal Juli. Imbal hasil dua tahun Jerman mencapai level tertinggi delapan tahun semalam.

Pan-wilayah Euro Stoxx 50 berjangka jatuh 2,33 persen di awal perdagangan Asia, DAX berjangka Jerman turun 1,87 persen dan FTSE berjangka turun 1,39 persen - penurunan besar terutama untuk zona waktu Asia.

Penguncian yang berkepanjangan di Shanghai dan dampaknya terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia telah membebani saham lokal dan mata uang China.

Analis Citi mengatakan bahwa mereka percaya penguncian di China kemungkinan akan memperkuat tekanan inflasi terbalik dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

"Kami terus berpikir kekhawatiran inflasi itu akan membebani mata uang dengan bank sentral yang dovish," tulis mereka dalam catatan.

Dolar AS sedikit berubah pada Jumat pagi terhadap sekeranjang mata uang utama, meskipun tetap nyaman di atas 100, didukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Greenback naik 0,2 persen terhadap yen Jepang, karena postur The Fed yang semakin hawkish bahkan lebih tajam dari kebijakan ultra-longgar bank sentral Jepang.

Mata uang China yuan mencapai level terendah baru tujuh bulan di 6,4748 pada awal perdagangan di dalam negeri. Itu jatuh melampaui rata-rata pergerakan 200 hari awal pekan ini.

Komentar Powell membayangi pendapatan perusahaan AS yang kuat dan data klaim pengangguran yang menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pekan lalu, menunjukkan bahwa April adalah bulan lain dari pertumbuhan pekerjaan yang kuat.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 1,05 persen, sedangkan S&P 500 kehilangan 1,48 persen dan Komposit Nasdaq jatuh 2,07 persen.

Harga minyak goyah pada Jumat karena kekhawatiran tentang pasokan akibat potensi larangan Uni Eropa terhadap minyak Rusia diimbangi oleh kekhawatiran permintaan. Minyak mentah Brent turun 1,0 persen menjadi 107,17 dolar AS per barel, sementara minyak mentah AS turun 1,0 persen menjadi 102,68 dolar AS per barel.

Kenaikan suku bunga yang kian dekat juga membebani emas. Emas spot terakhir turun 0,12 persen menjadi 1.949,58 dolar AS per ounce.

Baca juga: Wall St berakhir turun karena Powell rencanakan suku bunga naik 50 bps
Baca juga: IHSG jelang akhir pekan melemah ikuti koreksi indeks Wall Street
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah, indeks Shanghai tergerus 0,7 persen

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022