Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pakar dalam konferensi tahunan Forum Boao untuk Asia (Boao Forum for Asia/BFA) yang sedang berlangsung menyerukan lebih banyak upaya harus dilakukan untuk mempersempit "kesenjangan vaksin", atau disparitas dalam cakupan vaksinasi COVID-19 di antara berbagai negara. 

Dalam sebuah subforum yang mengusung tema "Mempersempit Kesenjangan Vaksin", Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China Gao Fu menyampaikan bahwa ada perbedaan besar dalam hal cakupan vaksinasi antara negara-negara berpendapatan tinggi dan rendah.

Berbagai upaya harus dilakukan untuk mempersempit kesenjangan itu dan memastikan kesehatan masyarakat, imbuh Gao.

Duta Besar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pembiayaan kesehatan global Gordon Brown menuturkan bahwa sekitar sepertiga populasi dunia belum menerima suntikan vaksin dosis pertama, seraya menyerukan kepada tenaga kesehatan agar melakukan lebih banyak upaya untuk mengubah status quo itu.

Pemerintah China telah mengirimkan banyak vaksin ke berbagai tempat di seluruh dunia, berkontribusi besar dalam membantu pihak lain untuk memperbaiki situasi yang tidak seimbang itu, ujar Sekretaris Jenderal Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies/IFRC) Jagan Chapagain.

China telah mengirimkan lebih dari 2,1 miliar dosis vaksin ke 120 lebih negara dan organisasi internasional. China bertekad menunaikan janjinya untuk menyumbangkan lebih banyak vaksin ke negara-negara Afrika dan ASEAN sebagai bagian dari upaya guna mempersempit kesenjangan imunisasi. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022