Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merancang alat pendeteksi dini bencana longsor yang juga digelar selama LIPI Expo di Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) X 2011.

"Jika ada pergerakan tanah beberapa milimeter saja akan terekam. Jika gerakan signifikan alat tersebut langsung mengirim sinyalnya secara real time dan datanya langsung terpampang di layar monitor di stasiun pengamatan," kata Peneliti dari Puslit Fisika LIPI Nursidiq.

Instrumentasi yang disediakan adalah extensiometer optik yang sensitif terhadap tegangan kawat terhubung dimana kawat dibentangkan di kawasan longsor.

Prototipe alat yang mampu memantau pergerakan tanah tersebut hasil kerja sama antara Pusat Penelitian Fisika dan Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.

Alat tersebut, ujarnya, bisa dipasang di wilayah-wilayah rawan longsor dan telah diujicobakan dengan ditanam di Karang Sambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Terkait kekhawatiran akan kemungkinan vandalisme terhadap peralatan yang dipasang LIPI, peralatan yang dipasang biasanya dititipkan ke Kepala Desa sehingga terjaga, ujarnya.

Selain extensiometer, dipajang juga inklinometer portabel pengukur kemiringan tanah serta strainsensor untuk mengukur tekanan tanah yang merupakan tiga parameter pengukur kelongsoran tanah.

Berbagai produk LIPI lainnya yang dipajang di LIPI Expo antara lain robot penjinak bom, jati platinum, bambu komposit, makanan-makanan olahan berbagai umbi, alarm kebakaran menggunakan sensor pegas, produk-produk surfaktan berbahan baku sawit, radar pantai.

Selain itu partikel-partikel nanoteknologi untuk keperluan cat anti baret, bahan pembersih anti bakteri, sabun cair dengan nano katekin dan nano mineral, gizi tanah untuk pertanian di lahan kering, mesin pengolah air kotor menjadi air bersih dan lain-lain. (D009)



Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011