Pekalongan (ANTARA News) - Sekitar 50 nasabah Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Arta Amanah Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah menyandera Manajer BMT Taufik Hidayat di kantor Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan daerah itu, Kamis.

Para nasabah menuntut manajemen BMT Arta Amanah segera merealisasikan pencairan dana yang telah disimpan mereka di lembaga simpan pinjam itu.

Massa yang telah berkumpul di halaman kantor Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pekalongan, akhirnya bisa diajak dialog yang difasilitasi oleh Sekretaris Dinkop UMKM Indag, Siswoyo.

Koordinator aksi, Rojai mengatakan para nasabah menyayangkan sikap manajeman BMT yang ternyata tidak lagi menepati janjinya untuk merealisasikan pencairan uang yang telah disimpan mereka.

"Semula manajemen BMT akan merealiasasikan uang sekitar Rp250 juta itu pada Kamis (10/11) tetapi tidak ditepati sehingga kami manyendera manajer karena dirinya yang harus bertanggung jawab terhadap kasus ini," katanya.

Ia meminta pihak manajemen BMT bisa memastikan kapan pencarian uang yang disimpan para nasabah karena jika ingkar lagi mereka mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar.

"Kalau sampai hari ini (Kamis -red) tidak ada kejelasan pengembalian uang dari manajemen BMT maka kami akan menduduki rumah pengurus dengan jumlah massa yang lebih besar lagi," katanya.

Manajer BMT Arta Amanah Wiradesa, Taufik Hidayat mengatakan pihak menagemen telah mengupayakan peminjaman uang ke bank kredit kecamatan sebanyak Rp 400 juta untuk mengembalikan dana dari para nasabah.

"Kami telah mungupayakan peminjaman uang terhadap BKK yang seharusnya akan cair pada Kamis tetapi ternyata belum ada kejelasan," katanya.

Sekretaris Dinkop UMKM Indag Kabupaten Pekalongan, Siswoyo mengatakan pemkab telah mengupayakan mediasi antara pihak manajemen dengan para nasabah hingga ke tiga kali.

Namun, katanya, karena belum ada keputusan final maka kasus itu akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak manajemen karena yang bertanggung jawab atas persoalan yang sedang dihadapi nasabah.

"Kami telah berupaya mengundang, memediasikan pada kedua pihak tetapi hasilnya belum jelas," katanya.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011