menjadi model ideal pembangunan taman di Ibu Kota
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Tebet Eco Park di Jakarta Selatan bisa menjadi contoh masyarakat dan alam hidup berdampingan.

"Kita bisa hidup berdampingan dengan alam dalam sebuah setting urban seperti Jakarta. Ini dilakukan di banyak kota modern dan Jakarta harus setara, karenanya diberi nama Eco Park bukan Eco Garden," kata Anies saat meresmikan Tebet Eco Park di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu.

Anies melanjutkan bahwa Eco Park Tebet bukan hanya sekedar taman yang hanya dinikmati sebagai pemandangan saja, melainkan juga bisa menjadi tempat  aktivitas yang menyenangkan bagi pengunjung.

"Kalau anda lihat dulu kalau ada rumput ada tulisan dilarang menginjak rumput, itu artinya taman sebagai garden. Karena itu enggak boleh diinjak. Kalau di sini justru park, tempat bermain tempat berinteraksi, harapannya nanti semua usia bisa memanfaatkan taman dengan baik," ujar Anies.

Selain itu, di tengah Eco Park Tebet juga terdapat sebuah aliran sungai yang bukan sekedar pelengkap, namun bisa dimanfaatkan sebagai tempat penampungan air hujan.

"Sehingga bila musim hujan, air meningkat maka air itu akan ditampung di taman ini. Jadi taman ini berfungsi sebagai penampungan air ketika volume air meningkat di musim hujan , ketika air surut maka bisa digunakan lagi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati menyampaikan kehadiran Tebet Eco Park sebagai wujud kesinambungan hubungan timbal balik antara warga dengan alam.

"Tebet Eco Park dapat menjadi model ideal pembangunan taman di Ibu Kota dimana pertumbuhan terjadi sangat pesat dan kehadiran taman sangat diperlukan sebagai ruang interaksi antar warga, dan antara warga dengan alam," kata Suzi.

Menurut Suzi, Tebet Eco Park memiliki konsep vegetasi dan tanggul alami serta menerapkan teknik soil bio engineering di saluran air yang ada di dalam taman.

"Selain membantu meningkatkan kapasitas tampungan air hujan, pendekatan ini juga menyerasikan kembali saluran air dan taman yang dilaluinya sebagai satu kesatuan ekosistem yang alami. Dengan demikian, kualitas air dapat diperbaiki dan keanekaragaman hayati dapat dipulihkan," tutur Suzi.

Revitalisasi Taman Tebet diketahui merupakan realisasi dari Kegiatan Strategis Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun Taman Maju Bersama dan RTH yang berkualitas bagi warga. Selain menghadirkan Tebet Eco Park, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak 2018 telah membangun dan merevitalisasi 377 taman, serta menanam lebih dari 140.000 pohon.

Tebet Eco Park sendiri dibagi menjadi dua bagian, di sisi Utara ada sejumlah fasilitas yang dapat dinikmati masyarakat di antaranya padang rumput, taman tematik, dan sentra UMKM.

Sementara di sisi Selatan, terdapat fasilitas seperti jalan setapak lahan basah, taman komunitas, arena bermain anak, dan hutan penyangga..

Untuk memudahkan akses masyarakat menuju dua sisi taman, terdapat sebuah jembatan dengan ketinggian enam meter yang menjadi ikon Eco Park Tebet yang dinamai, Infinity Link Bridge..

Tak lupa juga terdapat lintasan lari sepanjang  1.734 meter. Jalur ini dilengkapi dengan kamera CCTV, serta lampu penerangan untuk memberikan keamanan bagi masyarakat.
Baca juga: DKI segera atasi bau tak sedap di sungai Tebet Eco Park
Baca juga: Kecamatan Tamansari budidayakan magot di Kota Tua
Baca juga: Pemkot Jakbar batasi pengunjung taman hanya 25 persen

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022