Jakarta (ANTARA) - Twitter tak lagi mengizinkan pengiklan di situsnya untuk menyangkal konsensus ilmiah mengenai perubahan iklim.

"Iklan tidak boleh mengganggu percakapan penting tentang krisis iklim," kata perusahaan dalam pernyataannya, dikutip dari The Associated Press, Senin.

Pengumuman mengenai pelarangan tersebut bertepatan dengan Hari Bumi, beberapa jam sebelum Uni Eropa menyetujui kesepakatan yang mengharuskan perusahaan teknologi besar memeriksa ujaran kebencian, disinformasi, dan konten berbahaya lainnya di situs mereka.

Diketahui, media sosial termasuk Twitter dan Facebook telah menjadi sasaran kelompok yang berusaha mempromosikan klaim menyesatkan tentang perubahan iklim.

Twitter mengatakan bahwa dalam beberapa bulan mendatang, pihaknya akan memberikan lebih banyak informasi tentang rencana perusahaan untuk menyediakan ruang percakapan yang membahas iklim. Percakapan tersebut akan melibatkan pengguna termasuk dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Saat ini, Twitter telah memiliki topik khusus iklim di situs mereka dan menawarkan tempat selama konferensi iklim PBB tahun lalu untuk memerangi memerangi informasi yang salah seputar perubahan iklim.

Baca juga: Twitter alami tekanan dari pemegang saham terkait tawaran Elon Musk

Baca juga: Twitter uji coba tombol "CC" untuk keterangan di video

Baca juga: Twitter siapkan kerja sama pembayaran via aset kripto

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022