Jakarta (ANTARA) - Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menurunkan relawan untuk mengedukasi protokol kesehatan dan vaksin COVID-19, sebagai pengingat bagi para pemudik.

"Mengingat antusiasme pemudik akan sangat tinggi dan arus perjalanan orang akan sangat banyak, maka diperlukan antisipasi demi keamanan dan kesehatan bagi para pemudik," ujar Koordinator Relawan dan Pelatihan Tim RCCE MPKU PP Muhammadiyah Dede Dwi Kurniasih saat dihubungi dari Jakarta, Senin.

Dede mengatakan pada masa cuti Idul Fitri 1443 H/Lebaran 2022, pemerintah secara resmi mengizinkan masyarakat di seluruh penjuru tanah air kembali melakukan mudik Lebaran.

Kebijakan ini berbeda dengan dua tahun sebelumnya yang melarang perjalanan mudik. Meskipun masa pandemi secara resmi belum berakhir, namun pemerintah memberikan izin dalam perjalanan mudik dengan berbagai syarat.

Baca juga: Haedar sebut menaati protokol kesehatan wujud aktualisasi ketakwaan

Baca juga: Haedar Nashir: Momentum Idul Fitri untuk aktualisasi nilai Pancasila


Dede mengatakan tim relawan Muhammadiyah akan bekerja di sejumlah kota seperti Medan, Jakarta, Bandung, Pekalongan, Semarang, Surabaya dan Makassar.

Tim daerah akan menugaskan relawan-relawan edukasi pada titik-titik penting jalur mudik, seperti terminal/stasiun, rest area, posko mudik, lokasi mudik gratis/bareng, yang akan bekerja mulai 27 April hingga 5 Mei 2022.

"Pemudik dapat juga meminta bantuan kepada relawan tim RCCE MPKU PP Muhammadiyah, jika membutuhkan pertolongan kesehatan. Pemudik tidak perlu merasa takut atau khawatir jika mendapati gangguan kesehatan selama perjalanan mudik, sebaiknya dapat meminta bantuan relawan," kata dia.

Dalam hal edukasi, kata dia, MPKU PP Muhammadiyah selama pandemi COVID-19 selalu bergerak menyasar berbagai lapisan masyarakat, seperti warga, guru, anak, ibu hamil dan menyusui, manula, disabilitas, dan kelompok rentan lainnya di 21 kabupaten/kota soal Prokes dan vaksinasi.

Kegiatan dilakukan seperti menerjunkan Mobil Edukasi, penyediaan sarana cuci tangan dan masker, kunjungan warga ke pemukiman, sekolah, tempat ibadah, pasar, dan sarana umum lainnya, webinar kapasitas bagi guru, serta pertemuan tokoh agama dan masyarakat.

"Kegiatan edukasi bagi pemudik ini diharapkan jadi upaya untuk memastikan perjalanan mudik akan berlangsung aman dan sehat. Mengingat pandemi belum berakhir ini sebagai upaya pencegahan adanya kenaikan kasus COVID-19," kata dia.

Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah atau hari raya Idul Fitri 2022 jatuh pada Senin, 2 Mei 2022 setelah melalui kajian yang dilakukan Majelis Tajrih dan Tajdid.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghimbau agar Shalat Idul Fitri dan segenap rangkaiannya, seperti takbiran, pelaksanaan zakat fitrah, dan lain sebagainya dapat diselenggarakan dengan khusyu’ dan tawadhu," ujar Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto.*

Baca juga: Muhammadiyah minta warga tahan diri untuk tak mudik Lebaran

Baca juga: Muhammadiyah: Tidak mudik jadi bentuk empati kepada tenaga medis

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022