Jadwal pelayaran tidak lagi setiap jam
Bintan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) memperkirakan puncak arus mudik antarpulau di wilayah itu mulai Kamis (28/4) atau H-5 Idul Fitri 1443 Hijriah.

Kepala Dinas Perhubungan Kepri Junaidi, di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan, delapan unit kapal rute Batam-Tanjungpinang atau sebaliknya, disiapkan untuk melayani penumpang mulai pukul 07.30 WIB.

Kapal cepat yang melayani penumpang untuk rute itu yakni Baruna dan Marina.

"Jadwal pelayaran tidak lagi setiap jam, melainkan setiap kali penumpang penuh. Jadi, dalam satu jam bisa lebih satu kali kapal berlayar, tergantung jumlah penumpang," ujarnya.

Untuk rute antarpulau ke daerah lainnya, seperti ke Karimun, Natuna dan Kepulauan Anambas juga dipersiapkan kapal sesuai dengan kebutuhan.

Baca juga: Satpol PP Kepri kawal arus mudik Lebaran di pelabuhan-bandara

"Kami imbau masyarakat untuk menaati protokol kesehatan," ucapnya.

Sementara untuk pelayaran dari Pelabuhan Tanjunguban, Kabupaten Bintan menuju Tanjung Punggur, Batam dengan menggunakan Kapal Roro disiapkan lima  unit kapal. Satu dari lima unit kapal disiapkan untuk melayani penumpang seandainya jumlah penumpang membludak.

"Pelayaran juga tidak tergantung waktu, melainkan kapal berlayar untuk setiap kali penumpang penuh," ujarnya.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Batam, Syamsudin, memperkirakan jumlah penumpang dari Bintan ke Batam tidak signifikan menjelang Lebaran. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, jumlah penumpang justru meningkat saat arus balik.

Diperkirakan puncak arus balik terjadi mulai H+2 Idul Fitri.

Baca juga: Polda Kepri dirikan 42 pos pengamanan

ASDP Batam mempersiapkan empat unit kapal yang berlayar aktif.

"Kami imbau warga tidak menumpuk pada sore hari, meski pelayanan yang diberikan hingga tengah malam selama mudik Lebaran," katanya.

Harga tiket Kapal Roro rute Tanjunguban menuju Tanjungpunggur stabil, tidak ada kenaikan harga.

"Harga tiket kapal masih Rp260.000," ungkapnya.

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022