Kami akan memberikan porsi yang besar terhadap perempuan menjadi caleg.
Bandung (ANTARA) - Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat Syaiful Huda menyatakan siap menggelar "karpet merah" bagi para aktivis atau tokoh perempuan yang bergabung menjadi calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2024.

"Oleh karena itu, kami akan memberikan porsi yang besar terhadap perempuan menjadi caleg. Kami akan menggelar karpet merahlah untuk mereka," kata Syaiful Huda di Kantor DPW PKS Jawa Barat, Jalan K.H. Ahmad Dahlan Kota Bandung, Selasa.

Menurut dia, alasan PKB Jawa Barat menggelar "karpet merah" bagi perempuan ialah karena betapa pentingnya pilar kaum perempuan dalam kancah perpolitikan Indonesia pada masa depan.

"Saya merasa teman-teman perempuan itu lebih peduli terhadap apa yang yang menjadi persoalan yang sedang masyarakat hadapi," kata dia.

Terkait dengan komitmen pencalegan dini Pemilu 2024, PKB Jawa Barat menyatakan kesiapannya untuk mengundang tokoh-tokoh atau aktivitas untuk bergabung dengan partainya.

"Konfigurasi yang sedang kami bangun ini dalam profil pencalegan dini ini adalah kami akan memberikan porsi yang lebih besar terhadap caleg perempuan," kata Huda.

Ajakan agar para aktivis atau tokoh perempuan untuk bergabung menjadi caleg di PKB Jawa Barat tersebut, kata Huda, adalah komitmen PKB dalam memajukan kaum perempuan.

"Kami mendorong betul semua aktivis atau tokoh perempuan untuk mengambil pilihan jalur politik sebagai hal yang strategis. Semangatnya sebenarnya tidak meninggalkan kerja-kerja yang mereka rintis. Namun, mengolaborasikan dengan cara sekaligus menguji jaringan dan potensinya untuk jadi caleg," kata Huda.

Menurut dia, saat ini jumlah anggota legislatif perempuan yang mewakili PKB di DPRD Provinsi Jawa Barat adalah dua orang dari total 12 kursi yang mewakili di sana.

"Hari ini di DPRD Provinsi Jawa Barat, kami memiliki 12 kursi dan perempuannya ada dua. Harapannya ke depan bisa lebih dari dua atau naik dua kali lipat untuk keterwakilan perempuan di legislatif," kata dia.

Baca juga: Perludem: Sistem pemilu Indonesia tidak ramah perempuan

Baca juga: Pegiat pemilu: Perempuan caleg harus berkompetisi dalam pasar bebas

 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022