Terlebih ada pembayaran THR (Tunjangan Hari Raya) penuh bagi pegawai swasta bisa picu pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan total uang yang beredar selama Lebaran 2022/Idul Fitri 1443 Hijriah mencapai Rp250 triliun, atau naik lebih dari 60 persen dibandingkan tahun lalu.

"Terlebih ada pembayaran THR (Tunjangan Hari Raya) penuh bagi pegawai swasta bisa picu pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi," kata Bhima di Jakarta, Selasa.

Bhima menuturkan kalangan menengah atas yang lebih imun soal kenaikan harga barang atau inflasi dinilai sudah tidak sabar membelanjakan uangnya saat Lebaran. "Selama ini kan uangnya ditahan di bank atau deposito, harapannya sudah mulai dibelanjakan," katanya.

Baca juga: BRI tingkatkan persiapan uang tunai hingga 73,5 persen pada Lebaran

Dengan pelonggaran mobilitas masyarakat untuk mudik, permintaan di berbagai sektor diperkirakan juga akan meningkat. Permintaan yang meningkat itu mulai dari jasa transportasi, pakaian jadi, makanan minuman, perhotelan hingga jasa telekomunikasi.

Sektor pariwisata diperkirakan tumbuh jauh lebih tinggi dibanding dua tahun sebelumnya dengan tingkat okupansi hotel di kisaran 70 persen hingga 80 persen.

"Selain itu, tempat rekreasi dan fasilitas pendukung wisata akan terdorong dengan momen mudik," ujarnya.

Bhima mengemukakan indikasi dampak Lebaran sendiri sudah dirasakan dengan adanya pemulihan sektor transportasi yang sudah terlihat sebelum Ramadhan.

Penyaluran kredit modal kerja sektor transportasi pada Januari 2022 tumbuh 9,5 persen yoy lebih tinggi dari Januari tahun sebelumnya yang hanya 5,9 persen yoy.

Hal yang sama terjadi pada kredit investasi tumbuh 12,5 persen di periode yang sama.

Baca juga: OCBC NISP siapkan uang tunai Rp2 triliun penuhi kebutuhan Idul Fitri

Pelaku usaha di sektor jasa transportasi, khususnya darat, juga mulai berekspansi kembali dengan menambah armada, atau menambah rute serta frekuensi baru. "Ada juga yang kembali merekrut karyawan untuk persiapan arus mudik nanti," katanya.

Bhima menambahkan, pada puncak mudik tahun ini diperkirakan sektor transportasi darat akan menjadi pilihan karena biayanya lebih murah dibanding membawa kendaraan pribadi.

Hal itu sebagai imbas naiknya BBM jenis Pertamax, sehingga pemudik akan memilih transportasi umum.

"Dibanding kuartal ke II 2021, gabungan antara pelonggaran mobilitas dan naiknya THR akan mendorong pemulihan arus kas perusahaan transportasi," pungkas Bhima.


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022