Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang memiliki dampak kepada masyarakat, PLN siap menyediakan keandalan sistem untuk menunjang aktivitas perekonomian dan investasi di daerah.
Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) siap meningkatkan keandalan sistem kelistrikan melalui penambahan gardu induk baru berkapasitas 20 megavolt ampere (MVA) untuk pengembangan investasi pertambangan dan kemajuan ekonomi di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara Wahidin di Mataram, Selasa, menjelaskan kebutuhan listrik di Pulau Sumbawa diprediksi terus meningkat seiring dengan pengembangan dan pembangunan daerah yang terus berjalan.

"Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang memiliki dampak kepada masyarakat, PLN siap menyediakan keandalan sistem untuk menunjang aktivitas perekonomian dan investasi di daerah," katanya.

Baca juga: PLN percepat penyelesaian infrastruktur listrik di Bali untuk G20

Wahidin mengatakan penambahan gardu induk sebesar 20 MVA didorong oleh investasi yang dilakukan oleh PT Sumbawa Jutaraya (SJR) yang bergerak di bidang pertambangan (tambang emas) yang akan mengelola tambang emas baru seluas 8.687 hektare di Pulau Sumbawa

Perusahaan itu membutuhkan daya energi listrik mencapai 17 megawatt (MW) untuk menunjang operasionalnya.

"Lokasi penambahan gardu induk baru tersebut direncanakan di wilayah Pelampang, Sumbawa, dan akan kami sambungkan dengan sistem Tol Sumbawa yang sudah beroperasi, atau secara teknis akan kami tapping pada transmisi SUTT 150 kV Labuhan - Empang," ujarnya.

Saat ini, kata Wahidin, rencana pembangunan Gardu Induk Plampang memasuki tahap prakonstruksi, yakni proses penyelesaian pengadaan lahan lokasi pembangunan, perencanaan desain teknis, dan perencanaan sistem penyaluran dan interkoneksi.

Baca juga: PLN pastikan keandalan pasokan listrik saat Lebaran

Kebutuhan suplai energi listrik di Pulau Sumbawa ditopang oleh pembangkit utama yakni PLTU Sumbawa Barat 14 MW, di Taliwang Sumbawa Barat, PLTMG Sumbawa 50 MW, di Labuhan Sumbawa, dan PLTMG Bima 50 MW, di Bonto Bima, dan ketiga pembangkit utama tersebut terkoneksi melalui saluran Tol Listrik Sumbawa.

"Dalam waktu dekat, NTB khususnya Sumbawa direncanakan akan melaksanakan event Motocross Grand Prix, yang akan memicu geliat pariwisata di Sumbawa, ditambah investasi industri seperti saat ini, dan tentunya ini menunjukkan bahwa perekonomian di daerah mulai bangkit pascapandemi," ucap Wahidin.

Sistem Sumbawa memiliki daya mampu sebesar 129 MW dengan beban puncak mencapai 116 MW. Sesuai RUPTL 2021-2030, rencana penambahan kapasitas Gardu Induk di NTB, mencapai 1.010 MVA, yang berlokasi tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

Pewarta: Awaludin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022