Bandung (ANTARA) -
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi mengingatkan pemudik untuk menerapkan konsep "pergi sehat, pulang sehat" saat melaksanakan mudik Lebaran 2022 yang berlangsung di tengah pandemi COVID-19.
 
"Pergi pulang sehat, aman dan selamat. Yang pertama vaksinasi lengkapi dosis pertama dan dosis dua serta booster. Kalau baru mendapatkan dosis pertama, maka harus PCR yang berlaku 3 x 24 jam. Jika baru mendapatkan dosis kedua, harus antigen 1 x 24 jam," kata Nina pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) "Kesiapan Libur Lebaran di Jabar" di Gedung Sate Bandung, Selasa.
 
Dia mengatakan arus mudik tahun 2022 ini tak dipungkiri mengundang euforia masyarakat setelah dua tahun mudik ditiadakan. Pemudik harus sadar bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir.

"Penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi lengkap tetap menjadi kunci perlindungan kesehatan masyarakat di tengah aktivitas mudik tahun ini," katanya.

Baca juga: Dinkes Jawa Barat siagakan 186 rumah sakit selama mudik Lebaran 2022

Dia mengatakan, dengan kondisi pandemi yang belum berakhir serta jutaan warga yang serentak melakukan mudik di Jabar, pemudik maupun yang tidak mudik harus tetap menjaga kesehatan.

"Bagi pemudik, jangan sampai menjadi penular penyakit dan jangan sampai tertular penyakit ketika pergi dan pulang mudik," katanya.
 
Selain itu, Nina meminta masyarakat yang mudik maupun yang nanti berkumpul bersama keluarga saat lebaran untuk menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Di sisi lain, seperti pelaksanaan mudik tahun-tahun sebelumnya, Dinas Kesehatan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) kesehatan beserta peralatan kesehatan dan obat-obatan di 315 titik posko gabungan di jalur mudik dan balik di Jabar.

Kemudian, terdapat 186 rumah sakit siaga di jalur mudik yang ditopang 705 ambulans, petugas layan rawat, 104 motor ambulans yang siaga 24 jam.

Baca juga: Dishub Jabar imbau warga manfaatkan Aplikasi SiManis saat mudik

"Kesiagaan itu pun termasuk juga berlaku pada rumah sakit di luar jalur mudik. Mereka harus siap karena mereka bisa jadi rujukan kedaruratan. Jadi, semua harus terima pasien," katanya.
 
Sementara itu, terkait antisipasi penularan, Dinkes juga menyiapkan layanan vaksinasi, PCR dan antigen.

Sementara itu Sekretaris Satpol PP Jabar Jejen Hendra Permana mengatakan, pengawasan dan tindakan pelanggaran protokol kesehatan selama mudik dan balik akan tetap ditegakkan.
 
Sebanyak 100 personel Jabar diturunkan, ditambah 5.000 personel kabupaten/kota serta 123.000 petugas linmas dan desa untuk menyukseskan mudik lebaran tahun ini.
 
"Kami sadarkan masyarakat agar patuhi prokes. Kalau ada yang tidak patuh, kami hadir berdasarkan Perda 5/2021, ada sanksi pelanggar dan Pergub 60/2020, di mana ada penerapan sanksi administratif bagi masyarakat yang melanggar," tuturnya.

Baca juga: Basarnas siapkan sembilan pos untuk siaga bantuan di jalur mudik Jabar
 
Sanksi mulai dari teguran lisan, tertulis, hukuman ringan, sedang, dan berat. Meski demikian, pihaknya akan tetap mengedepankan cara yang humanis.
 
"Kami juga siapkan cara bertindak bersama instansi terkait akan pengawasan dan penindakan baik ruang publik, pusat pertokoan, tempat pariwisata dan aset pemprov," katanya.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022