Pulau Jawa sudah terhubung mulai dari Banten sampai Pacitan 1.242 km sudah terhubung semua.
Jakarta (ANTARA) - Masyarakat yang melakukan perjalanan mudik Lebaran dianjurkan untuk menggunakan jalur alternatif dan berangkat mudik lebih awal guna menghindari kepadatan dan kemacetan di jalur mudik, kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja.

Endra, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pemerintah tak hentinya mengampanyekan agar pemudik di Pulau Jawa juga bisa menggunakan jalur Pantai Selatan (Pansela) alih-alih melalui jalur Pantai Utara (Pantura) yang diprediksi akan paling ramai lalu lintasnya.

"Bahwa kita tidak hanya gunakan jalur Pantura, tapi tambah Pansela. Pulau Jawa sudah terhubung mulai dari Banten sampai Pacitan 1.242 km sudah terhubung semua. Kecuali ada sedikit tidak bisa dilalui angkutan berat, bus, di Cilacap-Karang Bolong. Tapi kendaraan pribadi bisa," kata Endra.

Dia menerangkan bahwa pemerintah menyiapkan jalur alternatif melalui Pansela sekaligus mengenalkan destinasi wisata di wilayah Selatan Jawa, mulai dari Sukabumi, Pangandaran, Cilacap, Yogyakarta, Wonogiri, dan seterusnya.

"Sekaligus kampanye destinasi wisata baru, karena khawatir Pantura overload, jadi kami siapkan jalur baru. Di Sumatera juga begitu, jalan nasionalnya kita siapkan dari lintas barat, lintas tengah, lintas timur selain jalan tol," kata dia pula.

CEO Toll Road Business Group Astra Infra Kris Ade Sudiyono mengatakan agar masyarakat merencanakan perjalanan mudik Lebaran dengan bijak agar terhindar dari macet.

"Semua pihak harus menyadari dengan adanya distribusi mudik dalam waktu tidak bersamaan itu adalah solusi. Kampanye mudik lebih awal harus terus dikampanyekan. Hari ini, dan juga besok kondisinya masih lancar. Jangan numpuk di puncak mudik. Rencanakan mudik awal adalah pilihan bijak," kata Kris Ade.
Baca juga: Jumlah penumpang KA di Sumut hingga H-4 Lebaran 2019 naik lima persen
Baca juga: Arus mudik lintasan Baubau-Waara masih terpantau normal

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022