Sebaiknya tunda mudik apabila dalam kondisi badan sedang tidak sehat, memiliki komorbid dan belum vaksin
Purwokerto (ANTARA) - Dokter spesialis paru dr. Wisuda Moniqa Silviyana, Sp.P mengingatkan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik untuk memastikan tubuhnya dalam kondisi sehat.

"Pastikan kondisi tubuh sehat agar mudik bisa berjalan aman dan lancar. Persiapkan mudik dengan matang, lengkapi diri dengan vaksinasi," katanya di Purwokerto, Banyumas,  Jateng, Selasa.

Dokter Moniqa menjelaskan, masyarakat yang sedang tidak sehat, ditambah lagi jika memiliki komorbid dan belum memiliki riwayat vaksinasi maka sebaiknya menunda rencana mudik.

"Sebaiknya tunda mudik apabila dalam kondisi badan sedang tidak sehat, memiliki komorbid dan belum vaksin," katanya.

Dia juga mengajak masyarakat yang ingin mudik untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan mengisi fitur eHAC (electronic – Health Alert Card) terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan.

"Pengisian eHAC adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan mudik yang aman, nyaman, dan sehat, selain itu mempermudah petugas kesehatan melakukan pelacakan kasus apabila ditemukan kasus konfirmasi COVID-19," katanya.

Baca juga: Dokter: Jaga kondisi kesehatan jantung selama perjalanan mudik

Dokter yang praktik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto itu menambahkan bahwa pemudik harus tetap menjaga protokol kesehatan.

"Tetap perkuat prokes saat mudik dan di perjalanan. Gunakan masker, rajin cuci tangan, selalu siap membawa cairan pembersih tangan dan gunakan masker," katanya.

Pemudik yang mengalami keluhan kesehatan di tengah perjalanan, tambah dia, perlu segera datang ke fasilitas kesehatan atau posko yang telah disediakan.

"Sebelum berangkat mudik ada baiknya melakukan pemeriksaan kesehatan terutama pada orang orang berisiko yang memiliki penyakit komorbid seperti penyakit jantung, diabetes, asma, penyakit paru kronis, keganasan, penyakit autoimun dan gangguan kekebalan," katanya.

Sementara itu dia juga mengingatkan pentingnya vaksinasi dosis ketiga atau penguat untuk membantu meningkatkan antibodi seseorang terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

"Dengan pemberian vaksinasi penguat atau 'booster' diharapkan risiko penularan COVID-19 semakin bisa ditekan," katanya.

Baca juga: Dokter: Periksakan kondisi gigi dan mulut sebelum mudik

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022