Sydney (ANTARA News) - Petugas pertolongan berlomba dengan waktu untuk menyelamatkan dua ikan paus sperm, yang bertubuh besar dan terdampar di pantai pasir Tasmania, setelah 22 lagi mati, kata Dinas Margasatwa dan Taman.

Para ahli mamalia laut berada di lokasi di Macquaire Harbour, Strahan, pantai barat-laut Tasmania, tapi upaya pertolongan terhambat oleh cuaca buruk.

Sebanyak 22 paus berbadan besar tersebut, dengan bobot dua ton dan panjang sampai 12 meter, terdampar di pantai pada Sabtu (12/11) di Ocean Beach di dekat Strahan, dan semuanya mati.

Empat ikan paus lagi memasuki pelabuhan itu dan terdampar di pasir pantai, demikian laporan AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin. Dua ikan paus bisa diselamatkan ke laut dan berenang kembali ke laut lepas, tapi dua lagi masih terdampar di pasir.

Petugas penyelamat mengatakan dua ikan paus minke juga menghadapi masalah tak jauh dari tempat itu dan mati.

Pengawas kecelakaan Dinas Margasatwa dan Taman Tasmania Chris Arthur mengatakan paus sperm sangat besar sehingga mereka tak bisa cuma ditarik ke perairan yang lebih dalam oleh relawan, tapi memerlukan operasi penyelamatan yang lebih rumit.

"Jaring yang dibuat secara khusus dan diikatkan ke dua kapal telah dirancang untuk diselipkan ke bawah tubuh ikan paus, sehingga memungkinkannya dikeluarkan dari ancaman bahaya," katanya.

"Metode ini dapat digunakan untuk hewan bertubuh besar dan sangat efektif," katanya.

Tapi keadaan memburuk, akibat angin kencang dan laut bergelombang, dan upaya untuk membuat ikan paus itu bisa mengambang lagi harus ditunda sampai Selasa.

"Meskipun kami tak bisa bergerak untuk menyelamatkan ikan paus ke laut terbuka hari ini, kami berharap kondisi akan membaik dalam beberapa hari ke depan," kata Arthur. Ditambahkannya, ikan paus tersebut kelelahan tapi masih menggerakkan sirip mereka dan menyemburkan air.

"Kondisi udara tak mendukung kami saat ini, tapi jika di tangani dengan tepat, hewan ini dapat bertahan setidaknya selama beberapa hari," katanya.

Masalah lain di Strahan ialah salurannya yang sempit dan berbahaya, yang dikenal dengan nama Hell Gates. Ikan paus itu harus dibawa melewati saluran tersebut untuk bisa kembali ke perairan yang lebih dalam.

"Mendorong ikan paus bertubuh besar ke laut melewati jalur 25 meter seperti mendorong sumbat ke dalam botol," tambah Arthur.

Tapi ia menyampaikan keyakinan sebab tujuh paus sperm bisa diselamatkan setelah terdampar di pelabuhan itu pada 2007.

Dinas Margasatwa dan Taman menyatakan sampel telah diambil dari ke-22 ikan paus yang mati, yang akan tetap berada di pantai sampai membusuk sebab semua hewan tersebut juga terlalu besar untuk dipindahkan atau dikubur.

Ketika menjelaskan mengapa hewan mamalia itu mati, Arthur mengatakan, "Orang tampaknya lupa bahwa hewan ini menghirup udara. Ketika mereka terjebak gelombang dan mereka berguling, mereka berada di pasir --mereka tak bisa membalikkan saluran udara mereka ke atas untuk menyedot oksigen."

Terdamparnya ikan paus di pantai relatif sering terjadi di Australia dan itu biasanya terjadi selama musim panas, terutama di sekitar Tasmania, tapi para ilmuwan tak tahu mengapa itu semua terjadi, demikian AFP melaporkan.

(C003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011