Dolar adalah lindung nilai di pasar saat ini, sementara komoditas termasuk emas tidak lagi bekerja secara efektif
Singapura (ANTARA) - Kurs dolar berdiri di level tertinggi sejak awal pandemi di sesi Asia pada Rabu pagi dan menuju bulan terbaiknya sejak 2015, didukung oleh prospek kenaikan suku bunga AS dan arus safe-haven yang dipicu oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi China dan Eropa.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, berada di level tertinggi semalam di 102,37, terkuat sejak Maret 2020.

Euro jatuh di bawah posisi terendah pandemi menjadi 1,0635 dolar pada awal perdagangan, palung lima tahun, di tengah kekhawatiran akan keamanan energi dan pertumbuhan Eropa setelah Gazprom Rusia mengatakan akan menghentikan pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria hari ini.

Mata uang komoditas juga telah dijual sehingga mendukung greenback, mendorong dolar Selandia Baru mendekati level terendah tahun ini di 0,6562 dolar AS dan dolar Australia ke level terendah dua bulan di 0,7119 dolar AS.

Aussie stabil di awal perdagangan menjelang data inflasi yang akan dirilis pada pukul 01.30 GMT.

"Dolar adalah lindung nilai di pasar saat ini, sementara komoditas termasuk emas tidak lagi bekerja secara efektif," kata analis di Citi.

Baca juga: Dolar terus menguat, yen bangkit di tengah kekhawatiran ekonomi China

"Dolar adalah quality carry," tambah mereka. "Dolar juga menawarkan lebih banyak hasil daripada valas safe haven alternatif lainnya."

Namun, arus keamanan juga telah mendukung yen, yang terangkat dari posisi terendah baru-baru ini ke tertinggi satu minggu di 126,96 dan semalam menikmati hari terbaiknya terhadap pound Inggris yang kesulitan dalam lebih dari dua tahun.

Bank sentral Jepang (BOJ) bertemu pada Rabu dan Kamis (28/4/2022) dan pasar melihat beberapa risiko penyesuaian terhadap perkiraan atau bahkan perubahan kebijakan untuk mencoba dan menahan jatuhnya yen baru-baru ini.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengecilkan risiko seperti itu pada Selasa (26/4/2022).

Yuan China, turun lebih dari 3,5 persen untuk bulan ini, berada di bawah tekanan pada 6,5902 per dolar dalam perdagangan luar negeri. Won Korea Selatan terhempas ke palung dua tahun setelah Korea Utara berjanji untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya.

Sterling, yang telah turun lebih dari 2,0 persen terhadap dolar minggu ini karena data penjualan ritel yang lemah telah mendorong pemikiran ulang tentang prospek suku bunga Inggris, mencapai level terendah baru 21-bulan di 1,2560 dolar pada Rabu.

Bitcoin, dijual semalam karena investor membuang aset-aset berisiko, melayang di dekat level terendah enam minggu di 38.228 dolar AS.

Baca juga: Dolar dekati tertinggi 2 tahun di tengah pasar khawatir COVID China

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022