“Sekarang mulai normal di banyak negara, termasuk Indonesia yang mungkin 6-8 bulan lagi normal. Tentu penerbangan menjadi alternatif perjalanan dinas dan wisata,” kata Erick Thohir kepada wartawan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu.
Oleh karena itu, saat ini pihaknya sedang mendorong penyelesaian Garuda Indonesia secara maksimal, akan tetapi tidak ingin ditekan oleh para lessor atau perusahaan yang menyediakan jasa menyewakan barang dalam bentuk guna usaha.
“Kami mendorong penyelesaian Garuda secara maksimal, tentu penyelesaian yang baik karena tidak mau kami ditekan oleh lessor-lessor,” ucapnya.
Baca juga: Konsep BIGS dapat diterapkan tingkatkan bisnis penerbangan nasional
Penyelesaian dengan lessor yang memberikan harga sewa mahal dan memiliki unsur koruptif harus dihindari, tutur Erick. Oleh karena itu, hingga saat ini, pihaknya masih mengupayakan langkah penyelesaian terbaik guna memulihkan kondisi penerbangan Indonesia.
Erick juga mengatakan bahwa pihaknya akan menunggu keputusan penundaan kewajiban pembayaran utang atau PKPU pada pertengahan bulan Mei nanti, yakni tanggal 20 Mei 2022.
“Siapa tahu bisa menjadi solusi bersama,” tutur Erick.
Menteri BUMN ini mengungkapkan bahwa ia meletakkan perhatian khusus kepada angka penerbangan di Indonesia. Setelah keputusan mengenai PKPU keluar, Erick akan mengevaluasi kembali mengenai bagaimana infrastruktur pendukung dari BUMN khususnya mengenai penerbangan.
Baca juga: Tahun 2021 industri penerbangan anjlok, bagaimana 2022?
Lebih lanjut, pihaknya juga akan memulai intervensi pasar apabila memang dibutuhkan untuk menciptakan keseimbangan.
“Memang kami concern dengan angka penerbangan ini,” kata Erick.
Dalam kesempatan yang sama, Erick juga mengungkapkan bahwa angka pemulihan bandara telah mencapai 88 persen, tersisa hanya 12 persen menuju keadaan normal. Peningkatan pemulihan ini dipengaruhi oleh faktor Lebaran, yang mana masyarakat mulai ramai melakukan perjalanan, baik untuk tujuan wisata, mudik, hingga ibadah Umroh.
“Angka recovery di airport sudah mencapai 88 persen, tinggal 12 persen lagi normal,” kata Erick.
Baca juga: Kadin nilai Inmendagri Nomor 53/2021 beratkan industri penerbangan
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022