Berikanlah kado terindah untuk anakku di hari ulang tahunnya
Palembang (ANTARA News) - Begitu Maharani Ardy menyelesaikan tembakan terakhirnya di 50 meter rifle prone women individual, lagu "selamat ulang tahun" serempak dinyanyikan penontonya untuknya.

Petembak putri Indonesia itu berhasil memperoleh medali emas pada hari ketiga cabang menembak di Lapangan Tembak, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Senin.

"Hari ini saya berulang tahun yang ke-25 dan medali emas ini merupakan kado terindah untukku," ujar Maharani.  Air mata bahagia mengiringi setiap kata darinya.

Medali emas itu adalah emas SEA Games pertama untuk petembak putri asal Sumatera Selatan tersebut.

Di Vientiane, Laos, pada 2009, dalam SEA Games XXV, dia hanya mampu mendapat perak dan itu pun dia bagi bersama Erlinawati, Maharani Ardy dan Rachma Saraswati karena perak itu memang untuk beregu.

Maharani mengaku medali emas SEA Games ini mengesankannya, apalagi bertepatan dengan hari ulang tahunnya.

Lantas, bagaimana si gadis kelahiran 14 November 1986 itu sampai bisa menjadi 'tukang tembak'?

Ternyata alasan awalnya cukup lucu juga. Rupanya dia sering menembak burung dan itu pun ternyata lebih sering tidak mengenai sasaran.

Lama kelamaan dia mulai tertarik untuk menggeluti cabang olahraga menembak. Ia pun mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2004.

Tapi dari PON dan prestasi itulah, dia mulai benar-benar menggeluti cabang olahraga itu. Jadilah dia atlet tembak.

Namun, bagi putri dari Sukardi itu, pertandingan di SEA Games XXVI di lapangan tembak Jakabaring inilah yang membuatnya sangat berkesan.

Terus, bagaimana sampai bisa mempersembahkan emas untuk negerinya?

Alumni Methodist I Palembang itu pun bercerita. Mulanya, kata dia, deg-degan cemas. Lalu diputarlah otaknya untuk tetap fokus pada pertandingan.

Pegawai Bank Sumsel, Babel itu melanjutkan, ternyata dia berhasil menguasai diri.  Akhirnya satu emas pun dia persembahkan untuk negerinya.

Ikut deg-degan

Ketika menyaksikan Maharani bertanding, sang bunda, Ira Sukardi, mengaku ikut deg-degan. Bahkan, melihat layar skor pertandingan saja dia tidak sanggup.

"Jadi, selama pertandingan tadi yang melihat layar skor pertandingan keponakan saya dan ia selalu memberitahu jumlah skor. Selama pertandingan tadi saya selalu berdoa," katanya.

Dan doa dia adalah, "Berikanlah kado terindah untuk anakku di hari ulang tahunnya." 

Ira mengaku tegang menyaksikan anaknya bertanding, apalagi yang dihadapi Maharani adalah petembak Thailand yang memang terkenal jago di lapangan tembak.

Sukardi tak kalah tegangnya dengan sang istri. Sang ayah malah asyik masyuk berdoa selama anaknya berlomba.  Dia berharap yang terbaiklah yang akan menghampiri nasib anaknya.

Akhirnya Maharani Ardy menggondol emas dengan skor 593, sementara petembak Thailand Pichitkanjanakul Vitchuda harus kebagian perak karena kalah sangat tipis satu poin saja, 592.  Malaysia mendapat perunggu.

Pada hari ketiga pertandingan di cabang olahraga menembak, tiga nomor dipertandingkan yakni 50 meter rifle prone women individual, 10 meter running target women dan 10 meter air pistol men.

Indonesia menurunkan enam petembak, tetapi hanya satu medali emas yang diraih, sementara Nourma Try Indriani meraih satu medali perunggu di 10 meter running target. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011