Kinerja tersebut dapat dicapai dengan terus memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan kegiatan usaha serta dengan mengingat proses transformasi bisnis Bank Raya yang masih berjalan
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Raya Indonesia Tbk meraup laba bersih Rp47,71 miliar sepanjang kuartal I-2022, naik 167,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp17,87 miliar.

Pembukuan laba tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan operasional lainnya yang diperoleh dari penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapus buku atau recovery write off sebesar Rp22,51 miliar atau meningkat 633,33 persen (yoy).

"Kinerja tersebut dapat dicapai dengan terus memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan kegiatan usaha serta dengan mengingat proses transformasi bisnis Bank Raya yang masih berjalan," kata Direktur Utama Bank Raya Kaspar Situmorang lewat keterangan di Jakarta, Rabu.

Beberapa indikator lainnya yang mengalami peningkatan secara pesat adalah perbaikan margin bunga bersih (NIM) menjadi sebesar 4,81 persen dari periode sebelumnya 3,39 persen dan pendapatan operasional lainnya yang meningkat sebesar 558,02 persen (yoy).

Pada kuartal I-2022, dari sisi aset, Bank Raya menyalurkan kredit sebesar Rp9,53 triliun, sementara dari sisi liabilitas Bank Raya menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp10,15 triliun.

Meskipun terdapat penurunan dibandingkan periode sebelumnya, lanjut Kaspar, hal itu adalah dampak langkah strategis perseroan untuk melakukan penataan kembali portofolio bisnis untuk fokus kepada pengembangan bisnis digital, khususnya di tengah proses transisi dari bisnis legacy Bank Raya.

Kinerja positif Bank Raya juga ditunjukkan melalui perbaikan sejumlah rasio keuangan, seperti rasio gross non-performing loan (NPL) sebesar 1,4 persen, lebih baik dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 4,76 persen.

Secara khusus pinjaman digital Bank Raya, membukukan tingkat NPL yang lebih rendah, yaitu sebesar 0,21 persen. Jumlah pinjaman digital Bank Raya yang meliputi Pinang Connect, Pinang Maksima, Pinang Performa, dan Pinang Flexi tercatat sebesar Rp505 miliar.

Kaspar menyampaikan strategi untuk mencapai profitabilitas pada tahun ini difokuskan menjadi dua strategi, yakni strategi ekspansi dengan pemanfaatan ekosistem BRI Group untuk pertumbuhan bisnis digital dan strategi perbaikan kinerja bisnis legacy perseroan yang terus-menerus, yaitu fokus pada kualitas aset dan recovery.

"Selain itu, perbaikan kinerja perseroan juga secara khusus ditujukan untuk pencapaian kegiatan operasional yang lebih efisien dan customer experience yang terus kami tingkatkan dari waktu ke waktu," ujar Kaspar.

Bank Raya, sebagai bagian dari BRI Group, juga telah mengoptimalkan ekosistem BRI yaitu melalui peranan Agen BRILink dengan produk Pinang Paylater yang telah diluncurkan pada 8 Oktober 2021. Hingga posisi terakhir, total disbursement digital loan Pinang Paylater adalah sebesar Rp176 miliar dengan jumlah number of accounts (NoA) sekitar 5.700 Agen BRILink.

"Kami melihat peluang pada Agen BRILink dalam kegiatan operasional sehari-hari, di mana dalam rangka memfasilitasi para Agen BRIlink yang mengalami short cash liquidity untuk penyediaan dana, BRI dan Bank Raya bekerja sama menyediakan fasilitas instant financing atau pinjaman berupa dana talangan yang dapat digunakan agen untuk memenuhi permintaan transaksi pelanggan. Pengajuan Pinang Paylater yang dilakukan oleh Agen BRILink diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transaksi Agen maupun kebutuhan peningkatan modal kerja Agen BRILink," ujar Kaspar.

Dari sisi simpanan, porsi CASA terhadap penghimpunan dana pihak ketiga berhasil meningkat menjadi sebesar 45,2 persen. Hingga saat ini, Bank Raya mencatatkan pertumbuhan nasabah baru sekitar 450.000 nasabah melalui pembukaan rekening dan fitur saku yang terdapat pada Raya Digital Saving. Jumlah nasabah baru tersebut didorong oleh kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi Raya 2.0 yang telah diluncurkan pada 22 Februari 2022, dengan pembukaan rekening per hari mencapai sekitar 20.000 rekening.

Baca juga: Bank Raya bukukan rugi bersih Rp3,05 triliun sepanjang 2021
Baca juga: Wamen BUMN: Bank Raya akan didorong berkolaborasi dengan fintech
Baca juga: BRI Agro terbuka terhadap kerja sama dengan perusahaan teknologi

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022