Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Gerakan Indonesia Optimis (GIO) Ngasiman Djoyonegoro menyelenggarakan serial diskusi mengenai isu-isu krusial untuk menjaga optimisme masa depan bangsa Indonesia, khususnya kepada pemuda dan mahasiswa.

"Tujuan kami adalah untuk memberikan pendidikan kepada publik, khususnya pemuda dan mahasiswa, mengenai isu-isu terkini. Dengan mengenali isu-isu krusial, diharapkan kita dapat menjaga optimisme masa depan bangsa ini," kata Simon, sapaan akrab Ngasiman, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sepanjang bulan Ramadhan, GIO telah menyelenggarakan Deep Talk Indonesia sebanyak empat sesi dan membahas mengenai terorisme, Presidensi G20 Indonesia, ketahanan pangan, hingga keselamatan publik.

"Ini merupakan bentuk kepedulian gerakan pemuda terhadap situasi yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini," ucapnya.

Terkait dengan terorisme, Simon menekankan pentingnya nilai-nilai Ramadhan sebagai perlindungan terhadap nilai-nilai radikal. Para narasumber pun menegaskan bahwa Agama Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan.

"Sebagai sebuah solusi, Indonesia harus mampu mengembangkan sistem deteksi dini terhadap gerakan radikalisme. Ideologi-ideologi berbasis agama yang meyakini kebenarannya sendiri dan menganggap yang lain salah adalah target utama dari aparat pertahanan," tutur Simon.

Baca juga: Kepala BPIP sebut optimisme kaum muda tentukan sejarah bangsaBaca juga: Sidang Tahunan dan membangun optimisme bangsa

Kemudian, dalam diskusi mengenai Presidensi Indonesia di G20, Simon bersama para narasumber membahas mengenai posisi dan peluang Indonesia dalam diplomasi internasional, khususnya pada bidang ekonomi dan pertahanan-keamanan.

"Di sisi lain, Presidensi G20 merupakan ajang untuk mempromosikan Indonesia, mulai dari produk lokal, sistem demokrasi di negara Muslim terbesar di dunia, serta destinasi wisata Indonesia," ucapnya.

Diskusi ketiga membahas ketahanan pangan nasional setelah pandemi COVID-19. Simon menyebutkan, hal yang perlu diwaspadai terkait ketahanan pangan adalah dampak dari perang Rusia-Ukraina.

Negara-negara yang terlibat di dalam konflik tersebut, tutur ia melanjutkan, merupakan negara pemimpin pasar pangan global.

"Artinya, kebijakan ke depan, Indonesia harusnya fokus pada pertanian. Ini untuk memperkuat ketahanan pangan kita," tutur Simon.

Seri terakhir Deep Talk Indonesia membedah faktor-faktor penting yang harus diperhatikan para pemudik di tengah kondisi COVID-19 yang belum dinyatakan berakhir. Diskusi ini membahas potensi penyebaran virus COVID-19 masih ada. Karenanya, vaksin booster adalah satu persyaratan yang diwajibkan untuk menekan potensi penyebaran.

Mudik telah menjadi budaya masyarakat. Oleh karena itu, tutur Simon, adalah tugas pemerintah untuk memfasilitasi masyarakatnya.

"Pengembangan kebijakan pemerintah memang sudah seharusnya diarahkan pada tujuan keselamatan dan kesehatan masyarakat," kata Simon.

Sebagai upaya membangun optimisme di tengah masyarakat, Deep Talk Indonesia adalah salah satu bentuk kontribusi Gerakan Indonesia Optimis (GIO) terhadap masyarakat Indonesia.

"Optimisme harus terus dikabarkan dan dikobarkan kepada masyarakat, apapun dan bagaimanapun situasi yang dihadapi oleh bangsa dan negara ini," ujar Simon.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022