Jakarta (ANTARA News) - Ajang final Formula One dan penampilan Paul Mc. Cartney tidak menghalangi lebih dari 400 orang untuk menghadiri "Indonesian Night" yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi di gedung Abu Dhabi Theatre, Minggu (13/11).

Kegiatan "Indonesian Night" atau "Malam Indonesia" tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan Emirate Heritage Club serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Permainan angklung interaktif Saung Ujo yang dipandu oleh Femi Diajeng Kencana menjadi klimaks pada acara yang dihadiri oleh para duta besar asing, masyarakat lokal dan para ekspatriat, kata siaran pers KBRI Abu Dhabi yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.

Seolah mereka tidak percaya tiba-tiba bisa memainkan beberapa tembang terkenal seperti "Falling in Love with You, All My Loving dan We are the Champion", dengan angklung yang disediakan panitia hanya dalam sekali latihan yang dipandu oleh Femi, sang pembawa acara.

Sebagian besar penonton bahkan mengaku baru sekali melihat alat musik dari bambu yang sangat unik itu.

CEO Emirate Heritage Club, Ali Abdullah Al Romaithi yang mewakili General Manager Sheikh Haza bin Sultan bin Zayed Al Nahyan bahkan tanpa rasa canggung ikut memainkan musik angklung tersebut.

Tidak hanya itu, Saung Udjo malam itu juga menampilkan berbagai tarian menarik dan lincah asal Jawa Barat seperti tari Merak, Jaipongan, Laga Raray, dan Rampak Kendang, serta seni musik tradisional Arumba.

Tim Kesenian KBRI tak ingin ketinggalan untuk mempertunnjukkan kebolehannya dengan menampilkan gamelan yang dimainkan warga Indonesia yang tinggal di Abu Dhabi dan tari Topeng.

Yang menarik, gamelan yang dimainkan oleh sebagian kaum ibu tersebut berhasil menampilkan aransemen baru mengiringi salawat badar yang kontan mengundang sambutan hangat dan meriah para hadirin.

Pihak Emirate Heritage Club sendiri menampilkan tari pedang ?Army folkloric dance ? Al Youlah? yang dibawakan oleh para pelajar setempat.

Dubes RI, M. Wahid Supriyadi dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan malam budaya Indonesia selain merupakan bagian dari peringatan HUT RI, juga dimaksudkan untuk dapat meningkatkan saling pengertian antarrakyat kedua negara di bidang seni budaya.



Hubungan meningkat

Dubes Wahid menambahkan bahwa selama 3,5 tahun menempati pos sebagai dubes untuk UEA, hubungan kedua negara semakin meningkat dan berkembang di segala bidang.

Hubungan di sektor ekonomi, perdagangan dan investasi bahkan perkembangannya sangat menggembirakan.

Di tengah situasi sulit seperti ini, neraca perdagangan kedua negara naik 26.4 persen hampir mencapai 2 miliiar dolar AS pada tahun lalu dan dari Januari hingga Agustus 2011 bahkan naik 33,2 persen.

UEA saat ini menjadi tujuan ekspor utama Indonesia di kawasan Timteng dan Afrika.

Dubes Wahid berharap hubungan kedua negara akan terus berkembang dan saling menguntungkan.

Hal ini, katanya, juga merupakan peluang bagi UAE untuk mendorong kerja sama lebih baik karena pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini merupakan salah satu yang tertinggi di Asia berkat dukungan konsumsi domestik yang tinggi dan juga stabilitas politik.

Dubes juga menyampaikan ucapan selamat kepada Pemerintah dan rakyat UEA yang sebentar lagi merayakan hari kemerdekaannya yang ke-40.

Dalam sambutan balasannya Habib Yousif Al Sayigh, yang mewakili Emirates Heritage Club, menyatakan festival ini merupakan bentuk kerja sama yang sangat baik antara KBRI Abu Dhabi dengan Emirates Heritage Club.

Kedua negara saling menampilkan seni budaya terbaiknya kepada publik di UEA. UEA yang saat ini merayakan hari nasionalnya yang ke-40 juga membuka pintu bagi masuknya seni budaya dari belahan dunia lain.

Sebagai bentuk penghargaan kepada Indonesia, ia menyebutkan bahwa sinar matahari hingga terbenam adalah sinar matahari Emirati, sementara sinar bulan malam ini, tidak hanya milik Emirati tetapi juga milik Indonesia.

Acara Indonesian Night kali ini juga diliput harian utama Bahasa Inggris, Khaleej Times pada 14 Nopember 2011 dan harian berbahasa Arab terbesar di Abu Dhabi, Al Khaleej pada 15 Nopember 2011.

(Tz.M016/Z006)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011