Kemungkinan pada hari ini ada peningkatan kembali
Jakarta (ANTARA) - Puncak arus mudik di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, diprediksi terjadi pada 29 April 2022, kata Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen.

“Saat ini, ada peningkatan penumpang dibandingkan kemarin. Tadi jam 15.00 WIB, penumpang sudah 750 orang,” kata Revi kepada Antara di Jakarta, Rabu.

Selama masa pandemi COVID-19, lanjutnya, penumpang di Kalideres untuk jurusan antarkota atau antarprovinsi maksimal hanya 100 orang per hari. Mulai hari Sabtu (23/4), terjadi peningkatan menjadi 418 orang per hari, Minggu (24/4) 849 orang per hari, Senin (25/4) 1.024 orang per hari, dan Selasa (26/4) sebanyak 935 orang per hari.

“Kemungkinan pada hari ini ada peningkatan kembali,” ungkap dia.

Bagi para penumpang yang hendak berangkat dari Terminal Kalideres, Revi menyampaikan bahwa pihaknya dan Kimia Farma telah menyediakan tes rapid antigen berbayar sebesar Rp45 ribu.

Selain itu, terdapat pula tes rapid antigen secara gratis yang diberikan Kementerian Perhubungan. Serta, bantuan medis secara gratis dari Kimia Farma dan Jasa Marga.

Lebih lanjut, pihaknya menyediakan juga vaksin booster gratis yang bekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Kalideres, Polsek Kalideres, dan Polres Metro Jakarta Barat.

“Sesuai surat edaran nomor 38 tahun 2022, bahwa setiap pelaku perjalanan menggunakan transportasi darat atau antar kota dan antar propinsi itu wajib vaksin booster,” ujar Revi.

Terkait kesiapan kendaraan, dia menyatakan berbagai perusahaan otobus berlomba-lomba mengubah pola pelayanan guna menarik minat penumpang.

Secara rata-rata, sistem utama bus yang berhubungan dengan keselamatan penumpang dikatakan sudah lulus uji. Seperti sistem rem, sistem lampu, dan sistem kemudi.

Adapun kekurangan fasilitas bus mayoritas mengenai ketiadaan alat pelengkap yang penuh. Misalnya alat pemukul kaca yang seharusnya ada empat di setiap bus, namun di sebagian kendaraan tersebut hanya ada dua hingga tiga alat saja.

Kemudian, ada juga bus yang belum memiliki alat pemadam kebakaran dan kotak obat. Karena itu, pihaknya belum meluluskan uji kelayakan bus untuk berkendara kecuali jika telah seluruh persyaratan telah terpenuhi, sehingga dapat diberikan stiker lulus uji.

“Kemarin kita periksa ada 500 kendaraan lebih, yang seperti itu (kekurangan alat pelengkap) ada 55 kendaraan, tapi bukan teknis utama yang menyangkut keselamatan. Jadi pelengkap saja yang masih kurang,” kata dia.

Baca juga: 600 pemudik gratis kereta api tiba di Semarang
Baca juga: Pemudik yang melintasi jalur simpang Gadog diminta lengkapi vaksinasi
Baca juga: Arus kendaraan pemudik di jalur selatan Jabar lintas Ciamis mulai naik


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022