semua bisa memanfaatkan data untuk kepentingan pembangunan
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan data desa berbasis SDGs Desa dapat dijadikan landasan untuk menentukan arah kebijakan pembangunan desa.
 
Selain itu, data berbasis SDGs Desa juga dapat dijadikan instrumen penting dalam penggunaan dana desa.
 
"Dengan data yang valid, lengkap serta selalu update, pemerintah desa dapat melihat lebih detail permasalahan dan potensi desa," ujar Mendes PDTT dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
 
Ia mengemukakan, SDGs Desa disusun sebagai instrumen dalam pembangunan di Indonesia. Data desa berbasis SDGs Desa bersifat mikro dan bisa dimanfaatkan seluruh pemangku kepentingan terkait mulai dari pusat hingga desa.

Baca juga: Mendes: SDGs Desa jadi kebutuhan desa petakan masalah dan potensi
 
Ia meyakinkan, kerahasiaan setiap data akan selalu terjaga dan hanya bisa diakses secara langsung oleh pihak tertentu dalam hal ini kepala desa dan sekretaris desa.
 
"Semua bisa memanfaatkan data untuk kepentingan pembangunan. Tapi tetap ada hak istimewa dari warga yaitu nama dan alamat masing-masing warga yang miskin ekstrem hanya bisa dibuka oleh kades dan sekdes," tuturnya dalam acara gelar pembacaan dan pendataan SDGs Desa Kalurahan Muntuk, Kapahewon Dlingo Kabupaten Bantul.
 
Di sampaikan, pemutakhiran data desa berbasis SDGs Desa terus dilakukan salah satunya pemutakhiran data Indeks Desa Membangun (IDM) yang lebih detil.
 
Hal ini dikarenakan terdapat pendalaman data-data pada level RT, keluarga, dan warga sehingga bisa memberikan informasi lebih banyak sebagai proses perbaikan data.

Baca juga: Mendes PDTT: SDGs Desa ke-18 penting untuk rancang pembangunan desa
 
Sementara itu, Lurah Muntuk, Marsudi mengakui data desa berbasis SDGs Desa mampu menjadi landasan dalam membangun desa.
 
"Dengan aplikasi pendataan SDGs ini kami sangat mengerti persis kondisi masyarakat. Di situ kami juga menjadikannya sebagai penentu arah kebijakan kami," tuturnya.
   
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022