Kami berkomitmen untuk terus mengampanyekan makan ikan karena sangat baik bagi masa depan anak-anak kita, masa depan Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan safari ke sebanyak 12 provinsi selama bulan Ramadhan kali ini dalam rangka mempopulerkan dan mendorong tingkat konsumsi ikan sebagai pangan utama keluarga di Tanah Air.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, menyatakan, sejak awal Ramadhan hingga menjelang lebaran, Safari Perluasan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) telah menjangkau 24 titik kabupaten/kota di 12 provinsi di seluruh Indonesia.

Bersama Komisi IV DPR RI, secara total, KKP sudah membagikan 12.000 paket ikan dan/atau olahan ikan dari berbagai UMKM sekaligus mengedukasi para perempuan hamil dan anak-anak di tempat-tempat yang disinggahi.

"Kami berkomitmen untuk terus mengampanyekan makan ikan karena sangat baik bagi masa depan anak-anak kita, masa depan Indonesia," kata Artati.

Baca juga: KKP: Realisasi KUR sektor kelautan dan perikanan naik 35,71 persen

Sebagai pangan yang kaya dengan kandungan Omega 3, Artati menyebut ikan sangat berperan bagi perkembangan otak bayi atau anak-anak dalam masa pertumbuhan.

Untuk itu, ujar dia, kegiatan Safari Gemarikan yang berlangsung selama Ramadhan atau bulan puasa ini, tim PDSPKP menyasar tempat-tempat yang memiliki prevalensi stunting yang tinggi.

Artati menambahkan, stunting atau gizi buruk tidak selalu dicirikan dengan tubuh yang kerdil, namun dampak buruk dari stunting yang paling berbahaya, ialah penurunan fungsi otak atau kecerdasan anak.

"Ini yang jadi concern kami, dan melalui safari ini, kita ingatkan bahwa ada pangan yang begitu dekat dengan kita yang mampu meningkatkan fungsi otak, yakni ikan," jelas Artati.

Baca juga: KKP dorong pembebasan tarif produk tuna kaleng Indonesia di Jepang

Senada, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana menyebut Safari Gemarikan selama Ramadhan selain bertujuan untuk menunjukkan cara lain makan ikan kepada masyarakat, tetapi juga untuk mempromosikan produk UMKM perikanan setempat.

"Makan ikan bisa banyak cara, seperti dengan mengonsumsi produk UMKM yang sudah inovatif seperti cake ikan, eggroll ikan dan lain-lain. Jadi makan ikan tidak harus selalu tentang goreng, bakar atau rebus," terang Erwin.

Erwin memastikan, Safari Gemarikan akan kembali berlanjut pasca Hari Raya Idul Fitri. Terlebih tujuan utama gerakan ini ialah mengawal visi Indonesia Emas 2045.

"Kita ingin menyukseskan Indonesia Emas 2045, yakni Indonesia yang dipenuhi generasi sehat, kuat dan cerdas," ucap Erwin.

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menargetkan angka konsumsi ikan nasional 2022 sebanyak 59,33 kilogram per kapita setara ikan utuh segar, lebih tinggi 7,1 persen dari capaian 2021 sebanyak 55,37 kilogram per kapita.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022