London (ANTARA) - Permintaan emas global melonjak 34 persen tahun-ke-tahun ke level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun pada kuartal pertama, didorong oleh investor yang khawatir tentang invasi Rusia ke Ukraina dan meningkatnya inflasi, kata Dewan Emas Dunia (WGC) dalam laporannya, Kamis.

Permintaan yang kuat untuk exchange traded funds (ETF) reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa) berbasis emas membantu meningkatkan total permintaan emas menjadi 1.234 ton dalam tiga bulan pertama 2022, tertinggi sejak kuartal keempat 2018, tambahnya.

Total kuartal pertama juga di atas rata-rata lima tahun 1.039 ton.

"ETF emas memiliki arus masuk triwulanan terkuat sejak kuartal III 2020, didorong oleh permintaan safe-haven," kata WGC.

Harga emas spot reli menjadi 2.069,89 dolar AS per ounce bulan lalu, sedikit menjauh dari rekor tertinggi yang disentuh pada 2020, di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang krisis Rusia-Ukraina dan lonjakan inflasi.

Emas mengakhiri kuartal pertama dengan 6,0 persen lebih tinggi, tetapi tergelincir ke level terendah dua bulan pada Rabu (27/4/2022) karena dolar menguat di tengah ekspektasi pengetatan kebijakan moneter AS yang agresif.

WGC mengatakan pembelian batangan kecil dan koin pada kuartal pertama turun 20 persen, terpukul oleh penguncian baru di China dan harga historis yang tinggi di Turki.

Pembelian perhiasan lesu, berkurang 7,0 persen karena permintaan yang lebih lemah di konsumen utama India dan China.

Bank-bank sentral menambahkan 84 ton ke cadangan emas resmi, yang turun 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tetapi lebih dari dua kali lipat tingkat kuartal sebelumnya.

Prospeknya tidak pasti karena tidak jelas kapan konflik Ukraina akan melihat resolusi, tetapi WGC mengatakan pihaknya memperkirakan investasi emas akan terus meningkat selama sisa tahun 2022 sementara konsumen mungkin menghindar.

"Permintaan konsumen kemungkinan akan tertekan oleh kenaikan harga dan perlambatan ekonomi yang meluas," katanya.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022