Sydney (ANTARA News) - Kawanan terakhir paus berbadan besar, Paus Sperm dan Paus Minke yang terdampar di pantai bagian selatan Australia mati meskipun operasi penyelamatan besar-besaran sudah dilakukan, salah seorang petugas penyelamat mengatakan, Kamis.

Paus Sperm sepanjang 12 meter mati Rabu malam, saat para petugas dari Parks and Wildlife berusaha untuk membawanya ke pintu masuk Macquarie Harbour di Tasmania selatan, paus tersebut terjebak pantai berpasir sebagai bagian dari terdampar secara massal, Sabtu.

"Kami sudah melakukan segala cara untuk menyelamatkan paus ini," kata koordinator penyelamatan Chris Arthur.

"Kami beruntung mampu membantu dua paus kembali ke laut terbuka pada hari Ahad, tapi kami tidak bisa menyelamatkan ikan Paus Sperm yang tersisa di pelabuhan," ia menambahkan.

Dua puluh dua Paus Sperm mati setelah terdampar di dekat Ocean Beach. Kematian Paus Minke dan satu lagi Paus Sperm di pelabuhan pada Rabu membuat jumlah paus yang mati menjadi 26.

Arthur mengatakan ikan paus yang terdampar itu akan dibiarkan membusuk di pasir, sementara paus yang ada di pelabuhan akan "dikempiskan" sehingga dapat terurai di bawah air.

"Kami belajar dari setiap kejadian paus yang terdampar dan tiap kejadian mempersiapkan kami jadi lebih baik untuk yang berikutnya," ia menambahkan.

Cuaca buruk telah memaksa operasi penyelamatan dibatalkan pada Selasa.

Tujuh Paus Sperm yang terdampar di pelabuhan yang sama telah berhasil diselamatkan pada bulan September 2007, para penyelamat yakin dapat melepaskan mamalia tersebut setelah berhasil mendorong dua paus kembali ke laut lepas selama akhir pekan.

Terdamparnya ikan paus relatif sering terjadi di Australia dan biasanya terjadi selama musim panas, terutama di sekitar Tasmania, tapi para ilmuwan tak tahu mengapa itu semua terjadi, demikian AFP melaporkan.

(SDP-09/C003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011