Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR Kresna Dewanata Phrosakh mengatakan literasi digital dapat melindungi bangsa Indonesia dari hal-hal yang berpotensi memecah belah persatuan.

"Dengan adanya literasi digital, kita bisa mengurangi bahkan membentengi masyarakat dari perpecahan, misalnya dari berita-berita bohong atau hoaks yang dapat memecah persatuan bangsa ataupun distorsi-distorsi yang digunakan orang-orang untuk merusak tatanan negara Indonesia dengan memecah belah persatuan," ujar Kresna dalam webinar "Interaksi di Ruang Digital: Hargai Perbedaan dan Hormati Keberagaman", seperti dipantau di Jakarta, Jumat.

Melalui literasi digital yang kuat, tambahnya, masyarakat akan semakin mengerti dan memahami cara-cara bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi digital, seperti media sosial.

"Jadi, mereka tidak mudah menyebarkan berita hoaks, menerima berita yang belum terjamin kebenarannya, dan masyarakat pun akan semakin berhati-hati dalam mengeluarkan pendapat di ruang digital," jelasnya.

Baca juga: Jaringan Aktivis Nusantara: Literasi modal penting di era disrupsi

Menurutnya, salah satu hal yang menyebabkan masyarakat harus berhati-hati dalam berpendapat atau berkomentar di ruang digital adalah dengan tidak menyinggung pihak lain, khususnya terkait perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), sehingga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia senantiasa terjaga.

"Hal ini juga sesuai dengan pesan para pendiri bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan sampai kapan pun. Jadi, literasi digital sangat penting di era ini karena menjadi salah satu alat penting dalam memajukan masyarakat, sehingga mereka lebih mengerti cara bersikap bijak di dunia digital," ujarnya.

Baca juga: Jubir G20 ungkap data pentingnya literasi keuangan digital anak muda
Baca juga: Menkominfo ajak masyarakat Papua ikuti program literasi digital

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022