harus ada komunikasi dan kolaborasi
Kupang (ANTARA) - Kapolres Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, AKBP FX Irwan Arianto mengatakan siap membantu Pemerintah Kabupaten Kupang dalam menurunkan kasus stunting atau kekerdilan anak yang masih berada pada angka 22 persen di daerah itu.

"Kepolisian tentu siap berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Kupang dalam mengatasi kekerdilan yang masih tinggi melalui pendataan setiap desa sehingga data tentang anak yang mengalami kekerdilan bisa lebih akurat," kata Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto di Kupang, Jumat.

Kapolres Irwan Arianto mengatakan hal itu terkait dukungan Polres Kupang dalam membantu mengatasi kekerdilan anak di Kabupaten Kupang.

Menurut dia angka kekerdilan di daerah itu masih berada pada 22 persen dan ditargetkan turun hingga 10 persen pada tahun 2024.

"Semua pihak harus bekerja keras memecahkan permasalahan kekerdilan di Kabupaten Kupang," kata mantan Kapolres Sumba Barat itu.

Baca juga: Tanoto Foundation bantu penanganan stunting di NTT
Baca juga: Ketika stunting menjadi momok yang mengkhawatirkan di NTT

Dia mengatakan dengan sinergitas yang kuat maka dapat dipastikan kekerdilan anak di daerah ini bisa ditekan.

"Sinergitas bukan hanya di mulut namun harus ada komunikasi dan kolaborasi, meskipun kurang memahami tentang kesehatan, namun dari strategi hingga pendataan akan kami bantu. Baik itu jumlah remaja yang ada maupun yang pra-nikah, ibu hamil hingga anak yang mengalami kekerdilan akan kami berikan datanya agar lebih memudahkan rekan-rekan yang lain untuk bekerja,” tegas Kapolres Kupang

Kapolres FX Irwan juga menegaskan bahwa TNI/Polri akan membantu memonitor serta mengikuti kegiatan para stakeholder untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Kupang bebas kekerdilan.

Baca juga: Bulog NTT salurkan belasan ribu beras fortivit cegah stunting di TTS

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022