Kenapa H-2? Karena jalur perlintasan dan rata-rata kampung halaman warga jaraknya tidak jauh untuk mudik
Kota Bogor (ANTARA) - Polresta Bogor Kota memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2022 akan terjadi pada H-2 mengingat daerah itu merupakan jalur perlintasan dan rata-rata warga melaksanakan mudik lokal.
 
"Kenapa H-2? Karena jalur perlintasan dan rata-rata kampung halaman warga jaraknya tidak jauh untuk mudik," kata Kasatlantas Polresta Bogor Kota AKP Galih Apria di Kota Bogor, Jumat.
 
Ia menyatakan lalu lintas di Kota Bogor hingga H-4 ini masih normal pada siang hingga sore hari dan mulai meningkat pada petang hingga malam hari karena kegiatan "ngabuburit" warga untuk mencari menu berbuka puasa.
 
Untuk menyambut arus mudik, rekayasa lalu lintas juga disiapkan berupa pengalihan arus lalu lintas di dua pintu tol utama yakni Tol Bogor dan Tol Bogor lingkar luar atau Bogor Outer Ring Road (BORR).

Satlantas Polresta Bogor Kota menurunkan penuh 134 personel dibantu sejumlah personel TNI dan Dinas Perhubungan.

Tim gabungan menyiapkan pengalihan arus ke jalur kiri untuk kendaraan mobil yang keluar pintu Tol Bogor. Kemudian sebagian bisa dialihkan keluar melalui BORR dan Tol di sekitar Summarecon Bogor dan sebagainya.
 
Di jalur sistem satu arah (SSA) Jalan Otista yang menuju akses Kebun Raya Bogor dari arah Tugu Kujang, juga diberi bendera tanda panjang antrean kendaraan agar petugas dapat segera mengurai kemacetan.
 
Selain itu, titik kemacetan yang perlu diantisipasi masyarakat adalah Jalan Raya Tajur yang menjadi pusat aktivitas pekerja padat karya.
 
Ia mengemukakan menurut data survei kepolisian pada tahun 2019 pemudik yang masuk ke Kota Bogor mencapai 300.000 orang.
 
Kemudian pada tahun 2020 dan 2021 jumlah pemudik turun hingga 270.000 orang atau 90 persen, sehingga pemudik yang masuk ke daerahnya hanya sekitar 30.000 orang.
 
Setelah pengendalian penyebaran COVID-19 cukup melandai pada Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah geliat mudik Lebaran 2022 kembali tinggi, dan diprediksi mencapai 250.000 orang lebih, demikian Galih Apria.

Baca juga: Libur Lebaran, tempat wisata di Bogor tetap buka untuk warga lokal

Baca juga: Disperindag Bogor wajibkan jajanan Ramadhan berlisensi

Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor ingatkan Ramadhan ini belum endemi COVID-19


 

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022