Purwokerto (ANTARA) - Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr Yudhi Wibowo mengingatkan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam perjalanan mudik guna mencegah penyebaran COVID-19.

"Jangan sampai euforia mudik membuat masyarakat lupa bahwa pada saat ini masih dalam kondisi pandemi, sehingga disiplin prokes masih perlu jadi perhatian bersama," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Pengajar di Fakultas Kedokteran Unsoed itu menambahkan masyarakat perlu tetap memakai masker, menjaga jarak dan selalu rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau cairan pembersih.

Baca juga: Kedatangan penumpang KA di Stasiun Purwokerto mulai meningkat

"Meski dalam perjalanan mudik nantinya ada momentum berada di tengah banyak orang atau antrean, harus tetap berupaya maksimal menjaga jarak dan yang penting tetap memakai masker," katanya.

Selain itu, kata dia, harus melengkapi diri dengan vaksinasi mulai dosis pertama hingga dosis penguat atau "booster". "Dengan melengkapi vaksinasi hingga dosis penguat, akan memberi perlindungan lebih terhadap diri sendiri maupun keluarga tercinta," katanya.

Yudhi Wibowo mengingatkan masyarakat untuk tetap mengatur pola makan dan pola tidur guna menjaga daya tahan tubuh selama periode libur Lebaran.

"Jangan sampai selama periode libur Lebaran ini daya tahan tubuh menurun lalu jatuh sakit," katanya.

Menurutnya, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, peningkatan capaian vaksinasi serta pelaksanaan gaya hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat diharapkan tidak akan terjadi lonjakan kasus COVID-19 usai Lebaran.

"Dengan demikian, perlu peran aktif seluruh masyarakat untuk mencegah terjadinya lonjakan COVID-19 usai Lebaran, caranya dengan penguatan kampanye prokes, vaksinasi serta gaya hidup bersih dan sehat," katanya.

Baca juga: KAI Purwokerto siapkan satu KA tambahan saat arus mudik

Baca juga: Puluhan calon penumpang di Stasiun Purwokerto ditolak naik kereta api


Dia juga mengingatkan perlunya berbagai terobosan dan program strategis guna mendukung program percepatan vaksinasi COVID-19 selama periode libur Lebaran. "Menggencarkan vaksinasi malam hari serta vaksinasi jemput bola bisa menjadi contoh program percepatan vaksinasi COVID-19," katanya.

Dia juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah, TNI dan Polri serta berbagai pihak lainnya yang ada di berbagai wilayah yang terus menggencarkan vaksinasi di bulan Ramadhan.

"Program vaksinasi di masjid-masjid, vaksinasi bagi pengguna jalan, hingga sosialisasi dengan mendatangkan tokoh agama terkait pelaksanaan vaksinasi di bulan puasa merupakan contoh-contoh terobosan yang perlu diapresiasi," katanya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022