...ASEAN bisa menjadi penghela perekonomian dunia setelah terjadi krisis finansial di banyak kawasan dunia...
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Capaian terkait Millenium Development Goal (MDG) terus diterakan dengan berbagai percepatan yang bisa dilakukan di dalam ASEAN.





"Kita selalu mengingatkan diri untuk hal ini. Yang baik diteruskan dan kami meminta perhatian ASEAN untuk bersama-sama mencapai MDG," kata Presiden Susilo Yudhoyono di Nusa Dua, Bali, Jumat malam.



Yudhoyono memberi keterangan pers seusai penyelenggaraan seri pertemuan tingkat tinggi, mulai dari KTT Ke-19 ASEAN, KTT ASEAN dengan negara-negara mitra secara bilateral, hingga KTT Asia Timur. Secara keseluruhan, jumlah kepala negara dan kepala pemerintahan yang berpartisipasi sebanyak 18 orang.



Yudhoyono dimintai pendapatnya terhadap pernyataan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, yang menilai ASEAN ada di jalur yang tepat. Kepemimpinan kuat di ASEAN sangat diperlukan untuk mencapai Komunitas ASEAN dan fase-fase setelah itu.



"ASEAN bisa menjadi penghela perekonomian dunia setelah terjadi krisis finansial di banyak kawasan dunia," kata Ban Ki-moon.



Menurut Yudhoyono, di antara 10 negara ASEAN, memang masih terjadi perbedaan ekonomi yang lebar. "ASEAN harus bekerja keras untuk mempersempit perbedaan yang besar itu, menjadi kawasan ekonomi yang inklusif," katanya.



Lebih jauh, Ban Ki-moon juga menunggu aksi nyata berbagai kesepakatan, kerja sama, dan kemitraan yang telah terjalin di dalam ASEAN ataupun ASEAN dengan negara lain dan kawasan lain secara sendiri-sendiri. Sebagai gambaran, Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN yang tergabung dalam G20, yang baru bersidang di Cannes, Perancis, beberapa pekan lalu.



Indonesia juga menjadi negara anggota APEC yang juga mempunya agenda kerja sama di dalam Kawasan Asia-Pasifik dan kawasan lain di dunia. Guna melancarkan pencapaian target MDG yang disepakati dunia itu, Indonesia menempatkan seorang duta besarnya di PBB.



Terkait itu semua, katanya, penting sekali untuk meningkatkan kapasitas dan hal-hal lain, sehingga percepatan menuju capaian MDG bisa dilakukan secara bersama-sama.



"Ada banyak forum atau arsitektur kerja sama. Penting untuk dirumuskan bagaimana agar hal-hal itu tidak saling tumpang tindih, tidak menimbulkan pemborosan biaya sehingga bisa efisien dan efektif," katanya.



Dengan kata lagi, tugas para pemimpin di kawasan ini adalah untuk bisa membumikan berbagai program yang disepakati dan dibangun bersama. (*)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011