gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif
Makassar (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar melaporkan terjadi gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,2 di laut Flores dan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, namun tidak berpotensi tsunami.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno melalui siaran persnya diterima di Makassar, Sabtu.

Kejadian dan parameter gempa bumi tektonik terjadi pada Sabtu sekitar pukul 20.04.59 WIB, atau 21.04 Wita di wilayah Pantai Barat Laut Kepulauan Selayar, Sulsel. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1 magnitudo.

Untuk episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,67° LS ; 120,70° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 12 kilometee arah Barat Laut Taka Bonerate, Kepulauan Selayar, Sulsel pada kedalaman 10 kilometer.

Baca juga: Gempa di Sukabumi terasa hingga Pangandaran

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip," katanya.

Dampak gempa bumi tersebut dirasakan di daerah Selayar dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Sedangkan gempa bumi susulan terjadi pukul 20.30 WIB/20.30 Wita. Namun hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Baca juga: Gempa 4,8 magnitudo terjadi di Pegunungan Bintang, Papua

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, 

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbaunya.

Baca juga: Gunung Merapi alami 96 kali gempa guguran

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi di media sosial.

Seorang warga Selayar, Nurhalima Said, saat dihubungi melalui ponselnya mengatakan, getaran gempa terasa sampai di kota Benteng sebanyak tiga kali, tetapi sejauh ini belum ada kerusakan yang ditimbulkan.

"Gempa tadi sempat membuat warga panik dan keluar dari rumahnya termasuk kami sekeluarga untuk mencari aman, belum ada ini terlihat kerusakan karena ini malam," tututnya.

Baca juga: BMKG: Aktivitas Sesar Malei picu gempa dangkal 7 km di Kabupaten Poso

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022