Jakarta (ANTARA) - Petinju putri asal Irlandia, Katie Taylor mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan setelah meraih kemenangan angka atas petinju Puerto Rico Amanda Serrano dalam pertarungan epik untuk membikin sejarah di Madison Square Garden, Sabtu waktu setempat.

Pertarungan kedua petinju putri yang menjadi headline di venue ikonik New York sepanjang sejarah 140 tahun itu tidak mengecewakan.

Serrano yang berbasis di Brooklyn memukul Taylor di ronde kelima, namun meski sang juara bertahan itu berlumuran darah tetap bertahan dan menegaskan bisa melanjutkan laga hingga ronde terakhir hingga ada keputusan sulit yang membuat ia tak terkalahkan setelah 21 pertarungan profesional.

"Saya harus terus bertahan," kata Taylor sebagaimana dikutip AFP. "Saya tahu saya akan berada di posisi yang sulit. Dia adalah petinju yang fenomenal, orang yang benar-benar hebat,"

Baca juga: Taklukkan Taylor, Serrano rengkuh juara dunia kelas ringan putri
Baca juga: Fury pertahankan gelar kelas berat WBC setelah menang TKO atas Whyte


Serrano, juara dunia kelas bulu unifikasi ini, memiliki 42 kemenangan yang 30 diantaranya lewat KO.

Meskipun naik dua kelas dari sebelum menghadapi Taylor, Serrano lebih efektif di ronde tengah dan mengejutkan petinju Irlandia itu di ronde kelima.

Darah mengalir deras dari hidung Taylor pada akhir ronde keenam, tetapi Serrano gagal memanfaatkan keunggulan dan petinju Irlandia itu justru mampu bangkit untuk mendaratkan pukulan yang lebih jitu di ronde ketujuh, kedelapan dan kesembilan.

Pada ronde ke-10 dan terakhir kedua masih berupaya saling menjual pukulan hingga bel terakhir dan wasit asal Kanada Michael Griffin menyatukan mereka dan keduanya mengakhiri laga dengan saling berpelukan.

Hakim Benoit Rousel memberikan skor 96-94 untuk Serrano, tetapi juri Guido Cavalleri memengkan Taylor dengan skor 96-93, sedangkan Glenn Feldman memberikan skor 97-93 untuk sang juara bertahan.

"Kami mengadakan pertunjukan yang luar biasa," kata Serrano di atas ring. "Perempuan juga bisa menjual! Perempuan bisa bertarung! Kami mengadakan pertunjukan."

Baca juga: Oleksandr Usyk galang dana untuk Ukraina jelang lawan Joshua

Serrano mengincar tubuh Taylor pada ronde keenam, tetapi sang juara bertahan melawan balik dengan keras dan sorak-sarai penonton pun bergema di akhir ronde hingga menenggelamkan bel penutupan.

Ronde ke-10 merupakan pertarungan sengit dan kedua petinju saling bertukar pukulan di tengah ring sebelum Taylor menampilkan pertahanan solid yang membawanya menjadi juara sejak mengalahkan Delfine Persoon pada 2019 dan meraih keempat sabuk juara.

Karier profesional yang dominan itu melanjutkan karir amatir yang luar biasa, termasuk emas Olimpiade di London pada 2012.

Sementara Serrano hanya mengalami dua kali kekalahan dan yang pertama sepanjang satu dekade setelah memenangkan 28 pertarungan berturut-turut sejak kekalahan dari Frida Wallberg pada April 2012.

Setelah pertandingan ini, dia berharap masih mendapat kesempatan pertandingan ulang dengan Taylor.

"Ayo lakukan lagi, Amanda," kata Taylor saat diwawancarai di atas ring.

"Apa pun yang dia inginkan," jawab Serrano.

Baca juga: Martin Daniel buka jalan petinju Indonesia raih gelar Internasional
Baca juga: Indonesia ajukan diri jadi tuan rumah kualifikasi tinju Olimpiade 2024

Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022