Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai tertangkapnya pejabat di Kejaksaan Negeri Cibinong Jawa Barat oleh KPK yang diduga melakukan traksaksi suap menunjukkan lemahnya pengawasan dari Kejaksaan Agung.

"Karena jaksa yang ditangkap adalah Kasi Pembinaan di Kejaksaan Negeri Cibinong, ini terasa aneh," kata Pramono di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan pers soal tertangkapnya jaksa di Kejaksaan Negeri Cibinong, Bogor, Jawa Barat, oleh KPK.

Menurut dia, jaksa yang ditugasi membidangi pembinaa terhadap masyarakat, justru melakukan tindak pidana.

Politisi PDI Perjuangan ini menilai, Kejaksaan Agung memiliki andil besar pada kekeliruan tersebut.

Ia mempersilakan kepada KPK untuk menangani kasus dugaan suap terhadap jaksa di Pengadilan Negeri Cibinong.

Pramono menegaskan, KPK jangan hanya tajam kepada orang yang secara politik belum memiliki kesadaran, tapi menjadi tumpul ketika menghadapi orang-orang yang memiliki nama besar.

Menurut dia, KPK harus berani menangkap nama-nama besar yang diduga melakukan praktik korupsi, karena KPK dibentuk untuk menangani kasus korupsi kelas kakap.

"Saya tidak menafikan bahwa kasus jaksa itu harus diselesaikan, tapi kalau melihat pada kasus penangkapan jaksa di Tangerang dan jaksa di Cibinong saat ini, menurut saya secara kualitas tidak ada hal yang luar biasa," katanya.

Sebelumnya, petugas dari KPK menangkap Kasi Pembinaan Kejaksaan Negeri Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sistoyo di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Cibinong, Bogor, Senin (21/11) petang.

Sistoyo ditangkap bersama dua orang lainnya Edward dan Anton yang diduga melakukan penyuapan terkait dengan kasus yang sedang ditangani Kejaksaan Negeri Cibinong.

Dari ketika orang tersebut, petugas KPK menemuan barang bukti berupa uang sebanyak Rp99,9 juta.
(ANT)



Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011