Jakarta (ANTARA) - Sutradara Sam Raimi mengungkapkan keseruan dan kesannya mengarahkan film Marvel Cinematic Universe (MCU) pertamanya, "Doctor Strange in the Multiverse of Madness".

Raimi, yang menyutradarai tiga film "Spider-man" klasik dengan Tobey Maguire sebagai Peter Parker, mengatakan terdapat sejumlah perbedaan proses produksi film superhero hari ini dan 20 tahun silam.

"Teknologi sudah banyak berubah dan sekarang semuanya terasa lebih mudah (jika dibandingkan dengan tahun 2002). Perbedaan teknologi yang terasa sekali saat saya membuat film ini adalah sistem komunikasi yang sangat canggih dan efektif," kata Raimi dalam jumpa pers global "Doctor Strange in the Multiverse of Madness", dikutip pada Rabu.

Baca juga: Benedict Cumberbatch prediksi film "Doctor Strange 2" bakal sukses

Ia mengatakan, sistem komunikasi tersebut memungkinkan semua orang di departemen produksi untuk bekerja bersama dengan cepat dan efisien secara waktu.

Bekerja di lingkup film superhero, Raimi mengatakan salah satu hal yang paling ia apresiasi adalah dedikasi para aktor dalam memerankan karakter pahlawan supernya masing-masing.

"Jika ditanya hal yang tidak berubah selama ini, adalah memiliki para aktor hebat seperti mereka (Benedict Cumberbatch, Elizabeth Olsen, dan lainnya). Mereka dapat membawakan sisi manusia mereka ke dalam karakternya masing-masing walaupun mereka adalah superhero. Performa mereka sangat bagus dan sudah berpengalaman banyak sekali memerankan karakter mereka selama bertahun-tahun," papar Raimi.

"Di multiverse, rasanya seperti kaca yang menampilkan sisi berbeda dari mereka, dan itu menantang, dan kalau mereka tidak mendalami karakter mereka sendiri sebelumnya, mereka tidak akan bisa sebagus itu dalam membuat konflik dengan alter mereka sendiri," ujarnya menambahkan.

Ia memberi contoh karakter Wanda Maximoff/Scarlet Witch yang diperankan Elizabeth Olsen. Raimi berpendapat Olsen mampu menunjukkan pengembangan karakter kompleks dengan baik dari setiap proyek MCU yang ia bintangi.

"Scarlet Witch adalah karakter klasik yang kompleks, ia memiliki momen bahagia yang tidak banyak. Penyampaian Elizabeth sangat bagus, terutama dalam bagaimana ia mempertahankan sudut pandangnya. Film ini adalah tentang mengerti akan apa yang ia percaya, dan itu bisa membuat penonton ikut mengikuti perjalanan (Scarlett Witch) dan terkoneksi dengannya," ujar sutradara "The Evil Dead" (1981) itu.

Sementara itu, "Doctor Strange in the Multiverse of Madness" dibintangi oleh Benedict Cumberbatch, Chiwetel Ejiofor, Elizabeth Olsen, Benedict Wong, Xochitl Gomez, dengan Michael Stühlbarg, serta Rachel McAdams.

Selain disutradarai oleh Sam Raimi, film ini kembali mengajak Kevin Feige sebagai produser.

Louis D’Esposito, Victoria Alonso, Eric Hauserman Carroll dan Jamie Christopher berperan sebagai produser eksekutif. Skenario ditulis oleh Michael Waldron.

"Doctor Strange in the Multiverse of Madness" tayang di bioskop Indonesia mulai 5 Mei.

Baca juga: Tiket pra-jual "Doctor Strange 2" tembus lebih dari 400 ribu di Korsel

Baca juga: Benedict Cumberbatch soal "multiverse" di sekuel "Doctor Strange"

Baca juga: Respon Benedict Cumberbatch soal Arab Saudi sensor "Doctor Strange 2"

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022