Ambon (ANTARA) - Objek wisata pemandian Air Putri, di Dusun Waiyoho, Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, tengah dibanjiri ribuan pengunjung pada H+1 Idul Fitri 1443 Hijriah.

“Setiap hari-hari besar begini memang sudah tidak kaget lagi dengan pengunjung yang padat. Sampai kadang parkir mobil di dalam kampung, karena tidak bisa masuk di dalam kawasan Air Putri lagi,” kata penjaga portal masuk Air Putri, La Salim, Rabu.

Ia mengatakan pendapat dalam sehari jika dibanjiri pengunjung seperti ini, biasanya rata-rata mencapai 3-6 juta karena tiket masuk mobil Rp20 ribu sementara motor Rp5000.

“Dikali saja kalau sehari biasanya motor sampai 200-an motor. Mobil bisa 50 sampai 100 juga. Tapi kita cuma bayar uang masuk saja. Uang parkir di dalam tidak bayar lagi,” katanya.

Baca juga: Revitalisasi Istana Banda Neira diharapkan kian dongkrak wisata Maluku

Baca juga: Wisata selam Ambon mulai menggeliat karena kemudahan syarat berpergian


Salim mengatakan wisata Air Putri ini akan selalu dipadati pengunjung hingga H+7 setelah Lebaran.

“Biasanya, sih tujuh hari setelah Lebaran masih ramai sekali. Nanti setelah itu baru sedikit orang saja yang datang atau bahkan sepi,” ungkapnya.

Selain itu, salah seorang penjual makanan, Ariyati menyatakan dagangannnya selalu terjual laris manis. Ia menjual rujak, pop Mie, snack, dan minuman seperti pop ice.

“Untuk pop Mie saya jualnya dengan harga Rp. 15 ribu, rujak saya jual Rp. 10 ribu, kalau snack harganya Rp2.000 dan minuman seperti pop ice Rp5000. Semua yang paling laris rujak dan pop Mie, juga pop ice,” ujarnya.

Air Putri Waiyoho adalah objek wisata yang sudah dikenal di kalangan masyarakat Maluku. Bagi siapa yang mendatangi Seram Barat, kadang disarankan untuk mengunjungi Air Putri ini.

Air di Air Putri sedingin es ini, selalu ramai didatangi masyarakat dari berbagai kalangan dan daerah. Sekarang, pengunjung Air Putri sudah difasilitasi dengan beberapa rumah tempat berteduh dan kamar ganti.*

Baca juga: Menikmati konser musik di dusun terpencil di Ambon

Baca juga: Galeri Ekraf percantik destinasi wisata Gong Perdamaian di Ambon


Pewarta: Winda Herman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022