Mataram (ANTARA News) - Ekspor lada Indonesia pada 2011 diperkirakan turun tajam karena produksinya pun menurun drastis, kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami.

"Hingga Oktober 2011, ekspor lada Indonesia baru mencapai 29.000 ton, turun 40 persen dibandingkan volume ekspor pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 48.000 ton," kata Gusmardi di sela Sidang Komunitas Lada Internasional, di Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), di Mataram, Rabu.

Sidang Komunitas Lada Internasional ke-39 negara-negara anggota "International Pepper Community" (IPC) yang dibuka Selasa (22/11) malam oleh Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi itu akan berlangsung hingga 26 November 2011 dengan diikuti sedikitnya 100 peserta.

Peserta kegiatan itu para eksportir lada terkemuka, selain pejabat pemerintah dan pihak terkait lainnya.

Sidang IPC sekaligus pertemuan para ahli teknis produksi dan perdagangan lada berasal dari enam negara anggota IPC (Brazil, India, Indonesia, Malaysia, Sri Lanka, dan Vietnam), guna menyelaraskan program dan kegiatan.

Gusmardi yang menjabat Ketua IPC 2011 itu mengatakan, penurunan volume ekspor lada tersebut bukan hanya dialami Indonesia tetapi juga negara-negara produsen lada utama lainnya seperti Brasil dan India.

"Turunnya produksi lada itu disebabkan oleh serangan hama dan penyakit, tanaman sudah tua dan tidak menghasilkan (gagal produksi) serta adanya perubahan iklim," ujarnya.

Ia mengatakan, pada 2011 kapasitas ekspor lada Indonesia sangat terbatas karena produksinya rendah terutama di dua daerah produsen lada yakni Lampung dan Bangka.

Produksi lada di Kalimantan, katanya, masih cukup baik namun terserap untuk konsumsi dalam negeri.

Menurut dia, pada 2011 produksi lada Indonesia diperkirakan turun mendekati angka 30.000 ton atau mengalami penurunan sekitar 40 persen dari produksi 2010 sebanyak 59.000 ton, terutama yang dihasilkan di Lampung.

Oleh karena itu, katanya, kerja sama antarnegara produsen lada guna mengatasi penurunan produksi melalui forum IPC sangat penting.

"Berbagai strategi akan dirumuskan bersama, baik di tingkat produksi maupun pada level pemasaran dengan tujuan lebih menjamin keberlangsungan pasokan lada dengan harga yang menguntungkan para petani," ujarnya.
(A058/M029)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011